PENGIRIMAN LAUT
7 November 2022
|
Penulis :
Tim FreightSight
Lonjakan tarif pengiriman awal pandemi menjadi keuntungan besar bagi perusahaan logistik Maersk.
Tarif pengiriman mulai turun menjelang akhir kuartal ketiga, karena melemahnya permintaan pelanggan, ditambah pasar mulai normal dengan sedikit gangguan rantai pasokan.
Lonjakan tarif pengiriman sejak awal pandemi Covid-19 kini sudah menjadi keuntungan besar bagi para perusahaan logistik Maersk. Namun, raksasa logistik kontainer asal Denmark itu justru malah memperingatkan bisnisnya akan menghadapi masa-masa sulit.
Maersk mengatakan pada Rabu (2/11/2022), resesi global diperkirakan mengurangi permintaan kontainer antara 2 persen hingga 4 persen di tahun ini. Perusahaan ini juga mengatakan akan ada 'banyak awan gelap di cakrawala', yang berarti bisnis pengirimannya memiliki masa-masa sulit.
Melansir dari CNN, saham Maersk, yang memang telah dianggap sebagai barometer kesehatan ekonomi karena eksposur perusahaan pada pergerakan barang di seluruh dunia justru turun hampir 6 persen. Saham perusahaan ini turun hampir 5 persen sepanjang tahun 2022 ini.
Sementara itu, perusahaan ini juga mencatat rekor laba di kuartal ketiga, karena tarif pengiriman yang jauh lebih tinggi.
Namun, tarif pengiriman mulai turun menjelang akhir kuartal ketiga, karena melemahnya permintaan pelanggan, ditambah lagi dengan pasar yang mulai normal dengan lebih sedikit gangguan rantai pasokan.
Bukan hanya itu, volume angkutan laut saat ini pun juga mengalami penurunan. CEO Maersk, Søren Skou mengatakan bahwa penurunan ini adalah tanda konsumen tidak menghabiskan uang sebanyak yang mereka lakukan dalam beberapa tahun terakhir dan mungkin merupakan tanda banyak pelanggan memiliki terlalu banyak persediaan.
Konsumsi secara umum, tambahnya, dibebani juga dengan sentimen yang begitu negatif.
"Saya bukan ahli ekonomi makro, tapi saya akan terkejut jika Eropa tidak dalam resesi sekarang," kata Skou.
Dia di sini pun juga melanjutkan bahwa kemungkinan Amerika Serikat akan segera mengikuti Eropa jatuh ke dalam resesi sekitar tahun depan.
Permintaan untuk barang-barang yang lebih besar seperti televisi dan sofa juga ikut turun, setelah konsumen melakukan pembelian besar-besaran selama pandemi Covid-19. Sekarang, konsumen terlihat tidak perlu membeli barang-barang untuk beberapa waktu ke depan.
“Begitu Anda membelinya, Anda mungkin tidak akan memiliki permintaan itu lagi selama beberapa tahun lagi,” tambah Skou.
Maersk di sini pun juga menjadi operator kapal peti kemas juga kapal pemasok terbesar yang ada di dunia sejak tahun 1996. Perusahaan ini juga berkantor pusat di Copenhagen, Denmark dengan anak usaha serta kantor cabangnya yang tersebar di 130 negara.
Tercatat pada tahun 2018 saja, raksasa logistik ini tentu telah berhasil mempekerjakan sekitar 80.220 karyawan. Pada tahun 2016, Maersk Group juga mengumumkan membagi semua bisnisnya ke dalam dua divisi, yaitu Transportasi & Logistik juga Energi.
Bagikan artikel ini:
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
17 Januari 2024
3 Januari 2024
19 Desember 2023
6 Desember 2023
5 Desember 2023
4 Desember 2023
Selalu update dengan berita terbaru!
LAPORAN INDUSTRI
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
Copyright 2021 © Freightsight. Kebijakan privasi