freightsight
Jumat, 26 April 2024

INFO INDUSTRI

Kelangkaan Kontainer telah Usai, Mengapa Permintaan tetap Tinggi?

26 Februari 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Kontainer

Container via Pixabay

• Langkanya kontainer menjadi masalah utama tahun lalu telah usai, tetapi permintaan masih tinggi.

• Adanya dampak dari COVID-19 terus mempengaruhi pasar secara keseluruhan.

Langkanya kontainer menjadi masalah utama tahun lalu rupanya telah usai, tetapi mengapa permintaan masih tinggi, bahkan semakin tinggi. Hal tersebut tentu karena menyusul masuknya jutaan kontainer box diproduksi tahun lalu ke pasar.

Adapun beberapa perusahaan penyewa peti kemas (lessor) terkemuka mengampaikan bahwa peningkatan produksi peti kemas telah mengurangi beberapa kendala rantai pasok yang terjadi sejak tahun lalu. Walaupun pasokan memang diperkirakan memenuhi permintaan tahun ini, tetapi pasar peti kemas terlihat masih padat.

Brian Sondey selaku CEO Triton International menyampaikan bahwa pihaknya memperkirakan pasokan peti kemas lebih sesuai permintaan pada tahun 2022 karena adanya peningkatan volume produksi peti kemas yang baru, dan harga peti kemas yang baru berkurang lebih dari 10% jika dibandingkan harga tertingginya yang menjadi sekitar 3.400 dolar AS per 20’dry container. Di samping itu, harga peti kemas baru juga tetap jauh berada di atas kisaran catatan harga normal serta tingkat sewa pasar serta harga jual peti kemas bekas akan tetap tinggi.

Beliau juga menambahkan bahwa sementara ekonomi global masih pada ketidakpastian meningkat karena kasus pandemi COVID-19, perusahaan mengharapkan permintaan peti kemas secara menyeluruh tetap kuat sepanjang tahun.

“Pelanggan kami akan mengantisipasi tetap tingginya konsumsi barang juga volume perdagangan juga menurut mereka tantangan operasional memperlambat perputaran waktu peti kemas masih akan sangat sulit terselesaikan,” ungkapnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Olivier Ghesquiere selaku CEO Textainer, menurutnya kendati lessor melihat adanya penurunan sewa container tahun ini, tetapi kebutuhannya tetap akan tumbuh. Disebabkan oleh volume perdagangan tetap meningkat, pelayaran terus meningkatkan kapasitas mereka, sehingga kebutuhan peti kemas tambahan juga tetap tinggi.

Ghesquiere menambahkan adanya dampak dari COVID-19 terus mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Rantai pasok masih terganggu serta kebutuhan peti kemas tambahan permintaan tetap tumbuh.

Triton dan Textainer adalah lessor peti kemas barang antarmoda terbesar yang ada di dunia dengan armada peti kemas masing-masing 7,3 juta TEUs dan 4,3 juta TEUs. Kedua perusahaan tersebut melaporkan adanya pendapatan setahun penuh memang cukup mengesankan didorong kenaikan harga sewa karena krisis kekurangan peti kemas.

Tahun ini, produksi peti kemas baru mencatat rekor tertinggi. Harganya mencatat rekor tertinggi, baik itu harga produksi baru maupun harga sewa.

Data Lembaga Research Drewry mengatakan bahwa tarif sewa peti kemas melonjak begitu signifikan tahun lalu. Ini adalah nilai tertinggi sejak Drewry memantau harga peralatan peti kemas sejak tahun 1998.

Perusahaan lessor adalah pemesan utama pengadaan peti kemas tahun lalu, mencapai 5,2 juta TEUs ata setara dengan sekitar 67% dari keseluruhan total produksi.