PELABUHAN
12 Desember 2022
|
Penulis :
Tim FreightSight
Operator truk peti kemas di pelabuhan Nhava Sheva (JNPT) India kian frustrasi akibat kemacetan pelabuhan yang dapat menyebabkan lonjakan tarif perdagangan.
Operator truk peti kemas di pelabuhan Nhava Sheva (JNPT) India kian frustrasi akibat kemacetan pelabuhan yang dapat menyebabkan lonjakan tarif perdagangan. Asosiasi Kesejahteraan Operator Kontainer Nhava Sheva (NSCOWA) sebagai perwakilan operator trailer yang menangani pergerakan di pelabuhan, mengatakan kemacetan itu terjadi akibat kontainer ekspor berangkat lebih lambat dari yang dijadwalkan dan peti kemas impor terlalu lama ada di dermaga.
“Dibutuhkan sekitar 10-12 jam bagi pengemudi untuk mencapai gerbang masuk,” kata NSCOWA saat mendesak stakeholder untuk segera mengatasi masalah kemacetan.
Operator terbaru Nhava Sheva, PSA Mumbai (BMCT) mengungkapkan, telah menanggung beban antrean truk yang panjang dalam beberapa hari terakhir. Perusahaan yang berbasis di Singapura itu mengklaim munculnya gangguan arus peti kemas yang tiba-tiba ini utamanya disebabkan oleh kapal menumpuk di luar slot jadwal kedatangan yang ditentukan setelah sebelumnya tertunda di pelabuhan sebelumnya.
“Kami mengambil langkah yang tepat untuk mengurai kemacetan dengan mengerahkan sumber daya tambahan,” kata PSA.
Meski mengakui keterlambatan kapal telah berdampak pada pengoperasian gerbang normal, operator mengklaim kemacetan dan perubahan volume lebih disebabkan oleh kegagalan pelabuhan dalam menyelesaikan proyek revitalisasi jalan yang sebelumnya diamanatkan berdasarkan kesepakatan konsesi.
“Kami mendesak JNPT untuk mempercepat pembangunan dan serah terima akses jalan khusus ke BMCT sebagai prioritas utama yang akan mengurangi kemacetan,” katanya.
Sebagai upaya sementara dalam mengurangi keterlambatan pengiriman, otoritas pelabuhan menyarankan PSA mengalihkan pergerakan jalur ke terminal. Namun PSA menilai jalur tersebut terlalu sempit dan hanya akan mempersulit arus peti kemas dua arah.
Sebagai informasi, PSA Mumbai mulai beroperasi pada 2018 dengan kapasitas 2,4 juta TEU. Menurut data yang dirilis, terminal tersebut telah menampung lebih dari selusin pelayaran reguler.
Adapun PBMCT melakukan penambahan layanan yang berdampak pada peningkatan kunjungan kapal pada tahun fiskal saat ini (2022-2023). Kenaikan itu juga terjadi berkat kunjungan kapal yang bersifat ad-hoc. Menurut data pelabuhan setempat, sepanjang bulan April hingga November 2022, PBMCT menangani sekitar 478 kapal atau meningkat sebesar 70% dibandingkan tahun lalu yang menangani sebanyak 281 kapal.
“Perdagangan akan terdampak kemacetan di seluruh terminal sampai proyek pembangunan jalan selesai,” kata seorang pengirim barang lokal kepada The Loadstar.
Mengingat sebagian besar pengiriman ke dan dari JNPT ditangani melalui jalur darat, maka perlu adanya perhatian dari para pemangku kepentingan industri. PSA Mumbai mengakhiri tahun fiskal 2021-2022 dengan 1,4 juta TEU atau naik sebesar 33% yoy. Pada delapan bulan pertama 2022, tercatat kenaikan sebesar 42% atau sekitar 492.000 TEU volume pengiriman mengalir melalui terminal JNPT.
Sementara, perluasan tahap II dimulai pada April dan ditargetkan selesai pada 2025. Setelah mampu melayani kapal peti kemas hingga 18.000 TEU, PSA Mumbai dipandang sebagai mesin pertumbuhan JNPT lantaran pelabuhan yang dikelola pemerintah menghadapi persaingan yang meningkat dari fasilitas andalan Grup Adani, Mundra.
Bagikan artikel ini:
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
17 Januari 2024
3 Januari 2024
19 Desember 2023
6 Desember 2023
5 Desember 2023
4 Desember 2023
Selalu update dengan berita terbaru!
LAPORAN INDUSTRI
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
Copyright 2021 © Freightsight. Kebijakan privasi