freightsight
Minggu, 5 Mei 2024

PENGIRIMAN LAUT

Imbas Penurunan Tarif Pelayaran, Analis Revisi Prediksi Pasar Peti Kemas

14 Oktober 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Pelayaran via .kaskus.id

**Percepatan erosi tarif angkutan jalur pelayaran utama menyebabkan analis merevisi prediksi ‘normalisasi’ pasar peti kemas. **

Percepatan erosi tarif angkutan jalur pelayaran utama menyebabkan analis merevisi prediksi ‘normalisasi’ pasar peti kemas.
Dalam laporan HSBC terbaru, pada kecepatan erosi harga spot saat ini, harga pasar bisa turun ke level yang sama seperti 2019 lalu pada akhir tahun ini, di mana prediksi tersebut diperkirakan akan terjadi pada pertengahan 2023.

Analis laporan tersebut mencatat, Shanghai Containerized Freight Index (SCFI) yang melacak kurs headhaul dari China, telah turun sebesar 51% sejak Juli. Kondisi ini mewakili rata-rata penurunan mingguan sebesar 7,5%. Jika penurunan terus berlanjut, indeks pelayaran akan kembali ke tingkat sebelum pandemi.

“Kami merasa bahwa permintaan yang lebih lemah dari prediksi, pengurangan kemacetan yang lebih cepat dan persaingan harga untuk mendapatkan kargo telah menjadi penyebab terjadinya penurunan ini,” papar analis bank.

Melihat latar belakang ini, sejumlah ahli dari tim riset pengiriman, pelabuhan dan transportasi Asia HSBC sedang memperkirakan terjadinya titik terendah industri hingga pertengahan 2023. Di mana perkiraan sebelumnya akan terjadi pada tahun 2024.

Laporan tersebut mengatakan, ada resiko penurunan signifikan untuk laba industrii di tahun 2023 dan 2024. Untuk itu, pihak bank telah memangkas perkiraan laba hingga 51% serta memotong ekspektasi dividennya. Menurut HSBC, pengaktifan kembali kapasitas pengiriman pasca liburan Minggu Emas minggu lalu China akan menjadi salah satu faktor utama yang menentukan kembalinya tarif angkutan stabil dalam waktu dekat.

HSBC menambahkan, bahwa potensi perubahan pada panduan yang termuat dalam laporan pendapatan musiman kuartal tiga dapat menjadi bukti tentang seberapa besar keberhasilan operator dalam mempertahankan kontrak mereka. Meski demikian, analis bank berharap operator dipaksa untuk mengambil langkah tegas jika suku bunga turun ke tingkat sub-ekonomi. HSBC juga berharap, mereka melakukan disiplin kapasitas ketika tarif turun di bawah normal.

Sementara itu, Alphaliner menyebutkan bahwa kemacetan yang terjadi di sejumlah pelabuhan Eropa Utara dan berlangsung delapan hari pemogokan di pelabuhan peti kemas terbesar Inggris, Felixstowe, tidak cukup kuat mencegah penurunan sebesar 49% pada komponen SCFI China-Eropa Utara di kuartal ketiga 2022. Alphaliner mencatat, dari 687 pengiriman pelabuhan selama kuartal ketiga 2022 di pelabuhan Eropa Utara yang dilakukan oleh 18 loop aliansi Asia, 6 di antaranya untuk 2M MSC, 7 pengiriman untuk Ocean Alliance dan 5 sisanya untuk operator THE Alliance.

Konsultan analis mengatakan, mitra 2M MSC dan Maersk mencatatkan pengiriman sekitar 15%, anggota Ocean Alliance sebesar 12%, sementara mitra operator kapal THE Alliance turun sebesar 26% selama periode tersebut, yang mana dalam penilaian sebelumnya mempertahankan panggilan pengiriman terbanyak.

‘Tidak heran jike pelabuhan Felixstowe melewatkan persentase tertinggi panggilan loop besar dari Timur di kuartal ketiga 2022,” kata Aplhaliner.

Alphaliner menambahkan, mereka telah kehilangan lebih dari sepertiga panggilan terjadwalnya dan panggilan ganda pro forma dari sebuah Aliansi Laut. Adapun Rotterdam, Wilhelmshaven dan Zeebrugge merupakan penerima keuntungan terbesar dari panggilan operator-operator pelabuhan yang dialihkan, pungkas Alphaliner.