freightsight
Jumat, 26 April 2024

PENGIRIMAN LAUT

ALFI Nilai Mahalnya Ocean Freight Akan Sangat Memberatkan Pengusaha

21 Januari 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Kapal pengiriman kontainer

Cargo dock © Ernesto Velázquez via Unsplash

• Kabar mengenai mahalnya tarif dasar ongkos pengiriman melalui jalur laut, atau yang juga kita kenal dengan istilah freight ocean, dinilai memberatkan.

• Diketahui pula dari Hengky bahwa tarif ocean freight saat ini justru lebih mahal apabila dibandingkan dengan masa awal pandemi dulu. Yang mana dulunya rata-rata tarif hanya sebesar USD 2.000 per TEUs namun saat ini justru naik jadi 300 – 400 persen atau menjadi USD 4000 – USD 10.000 per TEUs.

Kabar mengenai mahalnya tarif dasar ongkos pengiriman melalui jalur laut, atau yang juga kita kenal dengan istilah freight ocean, dinilai memberatkan. Hal tersebut dikatakan langsung oleh Hengky Pratoko selaku Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALFI), di Surabaya, Rabu 19/1/22).
Bahkan, Alfi juga mengatakan bahwa kondisi seperti ini bisa membuat pihak shipping line internasional mendapatkan kesempatan untuk mengambil untung besar-besaran.

Menurut penilaian Hengky, pada dua tahun kebelakang memang telah terjadi kondisi yang carut marut dalam jasa pelayaran dan logistik. Hal ini pada akhirnya menyebabkan perdagangan internasional jadi tidak stabil, apalagi ditambah situasi pandemi seperti saat ini.

“Dengan pandemi ini, kami cukup menyayangkan movement atau gerakan yang dibuat mereka (shipping line internasional) karena mereka bukan lagi menjadi partner yang baik dengan memainkan tarif, seperti terjadi opportunist terhadap taking profit yang luar biasa tinggi,” tegas Hengky.

Lebih lanjut Hengky membeberkan, isu soal kelangkaan kontainer juga disebabkan banyak kapal yang ditahan atau tidak dioperasikan. “Hal ini diduga menjadi upaya untuk mencari keuntungan setinggi-tingginya di masa pandemi ini. Mereka melakukan ini tidak hanya 1-3 bulan, bahkan bisa seterusnya,” beber Hengky.

Ia juga menjelaskan untuk tarif freight dari Asia ke Eropa adalah sekitar USD 11.900 FEU (Forthy Equivalent Unit). Dengan demikian maka bisa dikatakan telah terjadi penurunan, karena sebelumnya adalah USD 23.000 FEU. Sedangkan untuk tarif rata-rata dari Indonesia ke Eropa adalah USD 25.000 FEU atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan tarif Asia ke Eropa.

"Tarif dari Indonesia ke Eropa yang masih tinggi ini dimanfaatkan oleh pelayaran kontainer asing yang baru-baru ini memasukkan Repositioning Empty Container 8.000 boks ke Jakarta dan Surabaya 400 boks," ujarnya.

Diketahui pula dari Hengky bahwa tarif ocean freight saat ini justru lebih mahal apabila dibandingkan dengan masa awal pandemi dulu. Yang mana dulunya rata-rata tarif hanya sebesar USD 2.000 per TEUs namun saat ini justru naik jadi 300 – 400 persen atau menjadi USD 4000 – USD 10.000 per TEUs.

"Tujuan yang lebih jauh naiknya lebih luar biasa, contoh ke Eropa semua hanya US$2.000 per TEUs sekarang menjadi US$25.000/TEUs. Ke Amerika Serikat lebih gila lagi naik sampai 800 persen," sambung Hengky.