freightsight
Jumat, 3 Mei 2024

INFO INDUSTRI

Wujudkan Visi Logistik Indonesia 2025 Lewat Transportasi Multimoda

1 November 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

via freepik

Berbagai aturan yang dibuat pemerintah tentang multimoda diharapkan bisa lebih memudahkan dan menguntungkan semua pihak dan bisa menekan biaya logistik di Indonesia.

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam mempersiapkan visi logistik Indonesia di 2025. Hal ini disampaikan dalam sambutannya saat webinar bertema ‘Transportasi Multimoda Dalam Mewujudkan Visi Logistik Indonesia 2025’ yang digagas oleh Indonesian Multimodal Transport Association (IMTA).

Selain itu, Staf Ahli Menteri Bidang Logistik, Multimoda dan Keselamatan Perhubungan, Cris Kuntadi menjelaskan, ada tiga masalah utama dalam transportasi antarmoda atau multimoda yang saat ini terjadi. Menurut Cris, masalah yang pertama adalah keterpaduan jaringan prasarana.

Dikatakannya, pembangunan jaringan prasarana transportasi di tingkat wilayah ditangani beberapa kementerian dan pemerintah daerah sehingga dibutuhkan unit organisasi yang bertugas mengkoordinasikan perencanaan dan pembangunan jaringan prasarana agar tidak terjadi kapasitas berlebih pada masing-masing moda.

"Belum berkembangnya fasilitas logistics center membuat pengguna jasa dan operator sulit mendapatkan informasi muatan dan angkutan. Keterpaduan antar simpul saat ini belum terhubung secara optimal. Kemudian, pembangunan simpul terminal masih sering kurang memperhatikan penyediaan prasarana transshipmen," ujar Cris.

Kedua, keterpaduan jaringan pelayanan angkutan barang dan penumpang. Penanganan keterpaduan jaringan pelayanan angkutan antarmoda/multimoda masih kurang optimal. Dokumen angkutan barang yang digunakan masih terpisah antara masing-masing moda.

"Kompatibilitas antar sarana dan fasilitas penunjang masih belum optimal. Selain itu, pengembangan sistem informasi di bidang transportasi antarmoda/multimoda sudah berjalan tetapi masih bersifat parsial seperti tracking and tracing system," sambungnya.

Masalah terakhir, terkait pembinaan dan pengembangan pengusaha. Perusahaan penyedia jasa logistik masih belum mampu bersaing secara internasional. Kompetensi SDM di bidang ini masih perlu ditingkatkan. Lembaga sertifikasi profesi di bidang angkutan multimoda juga masih belum terbentuk.

"Lembaga atau unit kerja yang terkait dengan penyelenggaraan angkutan antarmoda/multimoda terdiri dari beberapa lembaga, sehingga diperlukan koordinasi," paparnya.

Dalam kesempatan ini, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Ayodhia G L Kalake mengutarakan, dengan diluncurkannya Batam Logistic Ecosistem (BLE) maka proses logistik di pelabuhan bisa lebih sederhana, mempersingkat waktu pelayanan dan berlaku selama 24 jam per minggu.

"BLE diharapkan mampu mendorong lebih banyak investasi masuk. Sistem BLE ini perlu untuk dijadikan percontohan untuk digunakan secara nasional nantinya di berbagai pelabuhan di Indonesia," ujar Ayodhia.

Menurutnya, BLE dapat menjadi contoh untuk pelabuhan besar lainnya di Indonesia. Dengan sistem seperti ini, diharapkan tidak ada lagi pungutan liar dan sistem bisnis yang menyulitkan.

"Sistem BLE ini diharapkan mampu menurunkan biaya logistik nasional. Penurunan biaya logistik nasional ditargetkan turun dari 23,5 persen menjadi sekitar 17 persen pada 2024 sebagaimana tercantum dalam Perpres No 18 Tahun 2020 yang sesuai dengan RPJMN 2020-2024 agar dipercepat capaiannya. Demikian juga dengan Inpres No 5 2020 tentang Ekosistem Logistik Nasional yang dapat diselesaikan sebelum 2024," beber Ayodhia.

Diharapkan dengan berbagai aturan yang dibuat pemerintah tentang multimoda diharapkan bisa lebih memudahkan dan menguntungkan semua pihak dan bisa menekan biaya logistik di Indonesia.

Di webinar ini, hadir sebagai narasumber, Dirjen Perhubungan Darat Drs. Budi Setiyadi, S.H., M.Si sebagai Keynote Speaker, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Ayodhia G L Kalake, Staf Ahli Menteri Bidang Logistik, Multimoda dan Kes Phb Dr. H. Cris Kuntadi, SE, MM, Akademisi Institut Teknologi Sepuluh November Dr. Saut Gurning, VP Terminal PT Kereta Api Logistik, Didik Harijanto.