freightsight
Jumat, 22 November 2024

INFO INDUSTRI

Waspada! Inflasi AS Sentuh 7,9%, Tertinggi Sejak 40 Tahun Terakhir

14 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Inflasi AS

Bendera AS via AP/Alex Brandon

• Laju inflasi AS kembali melonjak pada Februari, bahkan menyentuh level tertinggi sejak 40 tahun terakhir.

Mengutip dari Bloomberg, Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat mencatat Consumer Price Index (CPI) atau indeks harga konsumen naik 7,9 persen secara year-on-year (yoy). Dibanding Januari lalu, CPI Februari naik sebesar 0,8 persen.

Sementara itu, indeks harga konsumen ini yang tidak termasuk komponen makanan dan energi yang mudah meningkat, mengalami peningkatan sebesar 0,5 persen dari bulan sebelumnya yang mencatat 6,4 persen yoy. Lonjakan inflasi ini disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar, makanan, dan properti seperti tempat tinggal.

Data menunjukkan sejauh mana ekonomi akan terpukul oleh inflasi, bahkan sebelum perang Rusia-Ukraina memicu kenaikan harga komoditas, harga bahan bakar seperti bencin eceran sudah mencapai level tertinggi sepanjang masa.

Sebagian besar ekonom memproyeksi Februari akan menjadi puncak inflasi tahunan. Kepala ekonom AS di Barclays PLc Michael Gapen menyebutkan, kecil kemungkinan inflasi akan melandai untuk beberapa bulan ke belakang. Menyusul imbas konflik geopolitik yang diprediksi akan memicu kenaikan inflasi lanjutan dalam beberapa bulan mendatang.

“Situasi ini menjadi tempat dimana kita hidup sekarang, kita harus melihat seberapa lama dan sejauh apa konflik ini serta bagaimana sanksi pada Rusia terhadap ekonomi global,” ungkap Michael dilansir dari Bloomberg pada Kamis (10/3/2022).

Untuk melawan inflasi, Federal Reserve berencana menaikkan suku bunga pekan depan untuk pertama kalinya sejak 2018. Langkah ini dilakukan sebagai antisipasi terhadap situasi geopolitik yang menimbulkan ketidakpastian pada siklus kenaikan suku bunga bank sentral hingga akhir tahun mendatang.

Petinggi Fed bisa mengambil tindakan yang lebih hawkish jika polemik harga energi memicu kenaikan inflasi jangka panjang. Namun mereka juga dapat mengambil pendekatan yang lebih waspada jika sentiment konsumen berkurang dan penurunan upah riil mulai membebani pertumbuhan ketika perang.

Data inflasi Februari mencatat bahwa harga bahan bakar naik 6,6 persen dari bulan Januari dan menyumbang sekitar 30 persen kenaikan inflasi. Sementara lonjakan harga energi belum terproyeksi secara keseluruhan pada data tersebut karena masih berlangsungnya invasi Rusia-Ukraina yang dimulai pada pekan terakhir bulan kedua 2022 ini.

Ekonom memperkirakan dampak keseluruhan akan tampak dalam data CPI Maret mendatang. Sepanjang bulan ini, harga bensin eceran regular telah menunjukkan kenaikan 19,3 persen menjadi US$4,32 per gallon, dilansir dari data American Automobile Association. Sementaara itu, harga pangan terus merangkak naik 1 persen dari bulan sebelumnya, dimana lonjakan terbesarnya terjadi pada April 2020.