freightsight
Jumat, 29 Maret 2024

PENGIRIMAN DARAT

Tren Makanan Beku Dongkrak Kinerja Logistik Cold Chain

12 Juli 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Makanan Beku

Daging Beku via agrobogautama.co.id

Prospek pertumbuhan cold chain akan semakin meningkat seiring tingginya permintaan frozen food atau makanan beku.

Rantai pasok logistik pendingin atau cold chain mengalami pertumbuhan positif seiring meningkatnya tren makanan beku atau frozen food, baik selama Covid-19 maupun pascapandemi.

Perkembangan sektor bisnis cold chain dalam industri logistik juga mendorong para pelaku untuk melakukan perbaikan dari sisi peralatan dan jaringan agar dapat bersaing dengan pelaku industri logistik lainnya.

Direktur Eksekutif Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia Hasanuddin Yasni memproyeksikan logistik cold chain masih akan bertumbuh signifikan dalam jangka waktu panjang.

Menurutnya, prospek pertumbuhan cold chain akan semakin meningkat seiring tingginya permintaan frozen food atau makanan beku. Selama pandemi Covid-19, sebutnya, masyarakat telah terbiasa menjadikan frozen food yang disimpan di kulkas sebagai stok makanan di rumah.

“Geliat industri cold chain sudah dimulai kembali pada semester II/2021 walaupun sempat terkoreksi karena mahalnya biaya pengiriman impor bahan baku dan mesin pendingin hingga mencapai 3 kali lipat,” ujarnya.

Pada 2022 ini, Hasanuddin melihat para pelaku cold chain terus berekspansi terhadap bisnis yang sudah ada. Ditambah dengan masuknya pemain-pemain baru yang melihat potensi pasar ekspor impor dan domestik.

Penyedia jasa layanan frozen food pun juga menjadi ladang bisnis yang sangat potensial sejalan dengan pesatnya pertumbuhan marketplace dan e-commerce yang mempermudah akses belanja online.

Kondisi ini, lantas dimanfaatkan oleh para pelaku penyedia jasa layanan dry products yang konsumennya sudah terbentuk melalui jaringan IoT yang telah dimiliki. Mereka secara bertahap membuat hub penyimpanan sebagai titik-titik pengambilan dan pengumpulan frozen food pada proses pengiriman hingga ke konsumen akhir.

Bahkan, lanjut Hasanuddin, fasilitas hub penyimpanan tersebut juga diperbaiki oleh pelaku logistik. Berawal dari chest-freezer bertahap disempurnakan baik dengan mini cold storage maupun portable cold storage.

Pada 2021 lalu, tuturnya, permintaan pengiriman frozen food berkisar antara 120.000 sampai 160.000 paket per hari. Pada periode sibuk seperti hari libur panjang nasional dan bulan puasa, hanya terlayani 60 persen dengan sistem cold chain yang baik.

Kemudian, pada semester I/2022, rerata permintaan menyentuh di angka 400.000 an per hari pada bulan puasa dan lebaran kemarin. Angka ini menjadi katalisator positif dalam membangun infrastruktur cold chain di rantai last mile cool delivery.

“Beberapa pemain di rantai ini seperti Paxel dan Anteraja telah menyusun strategi dalam pengembangan area pengiriman.
Kedepannya juga akan muncul beberapa pemain lainnya yang baru dan tersegmentasi dari unit bisnis para marketplace,” jelasnya.

Hasanuddin menilai kue di pasar cold chain tetap menjanjikan. Dia memerinci di rantai segmen first mile yang memasok bahan baku segar ke food processing, juga menjadi ladang bisnis tersendiri.

Belum lagi di rantai middle mile dari jasa layanan reefer transport yang disediakan oleh pemain khusus dan 3PL. Sementara untuk rantai last mile akan menjadi industry's guide bagi bisnis cold chain ke depan.

Dari catatannya, tahun lalu, jumlah cold storage existing yang dimiliki para pelaku sudah berjumlah lebih dari 2,5 juta pallet position (PP) atau tumbuh sekitar 103.000 pallet position dibandingkan dengan pada 2020 lalu. Dia memprediksikan pada 2022 ini bisa bertambah sekitar 140.000 PP seiring dengan ekspansi para pelaku.

Pertumbuhan industri cold chain ini, hampir sepenuhnya didukung oleh ekspansi logistik pemain besar third party logistics atau yang selama ini dikenal dengan 3PL.

“Sehubungan dengan capital investment yang cukup tinggi, strategi kolaborasi agar konektivitas yang terdigitalisasi dengan baik dan terinformasi transparan, menjadi tantangan dalam berkompetisi kedepan,” ujarnya.