Sentral berita, analisis dan data logistik di Indonesia

• Wamendag melepas ekspor produk komponen sepeda diinisiasi PT Shimano Batam ke Singapura di Batam, Kepulauan Riau pada Sabtu (26/2/2022).

• Wamendag menyampaikan Kemendag berkomitmen mendukung pelaku usaha mendorong hilirisasi produk serta peningkatan ekspor produk nonmigas ke pasar internasional.

Jerry Sambuaga selaku Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) melepas ekspor produk komponen sepeda diinisiasi PT Shimano Batam ke Singapura di Batam, Kepulauan Riau pada Sabtu (26/2/2022). Pandemi Covid-19 tentunya membuat permintaan sepeda dari dalam dan luar negeri melonjak karena meningkatnya minat masyarakat untuk bersepeda.

Marlin Agustina selaku Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Muhammad Rudi selaku Walikota Batam, Choo Chong Boo selaku President Direktur Shimano Batam, Gustian Riau selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam dan John Kennedy selaku CEO Panbil Industrial Estate yang hadir dalam pelepasan ekspor tersebut.

“Pelepasan ekspor produk komponen sepeda juga menunjukkan tren bersepeda tak hanya terjadi di RI. Namun, di dunia juga. Tren ini tak hanya memberikan dampak positif pada keseharian masyarakat, tetapi membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia guna mendorong ekspor komponen sepeda,” ungkap Wamendag.

Wamendag menyampaikan bahwa Kemendag berkomitmen terus mendukung pelaku usaha mendorong hilirisasi produk serta peningkatan ekspor produk nonmigas ke pasar internasional. Kemendag sangat mengapresiasi pelaku industri tanah air yang agresif menembus pasar ekspor di tengah Covid-19.

Berdasarkan data BPS menunjukkan tren ekspor komponen sepeda dari Indonesia ke dunia pada 2017-2021 naik sebesar 13,54 persen dengan pertumbuhan ekspor 2020-2021 sebesar 62,55 persen dengan nilai 1,12 miliar dolar AS.

Jika berdasarkan data Trademap, Singapura menjadi pasat utama tujuan ekspor prodiuk komponen sepeda dari Indonesia. Tak hanya itu, peluang pasar produk komponen sepeda Indonesia lainnya adalah pasar Amerika Serikat baru dimanfaatkan sebesar 16 juta dolar AS dengan potensi belum dimanfaatkan 47 juta dolar AS. Selain pasar AS, Vietnam juga punya potensi belum dimanfaatkan sebesar 26 juta dolar AS dan Jerman punya potensi belum dimanfaatkan sebesar 25 juta dolar AS.