freightsight
Jumat, 26 April 2024

INFO INDUSTRI

Krisis Energi Global Diperkirakan Dapat Pengaruh Indonesia yang Masih Bergantung Pada Impor

25 Oktober 2021

|

Penulis :

Tim FreightSight

Smoke © Wirestock via Freepik

Widhyawan Prawiraatmadja selaku gubernur Indonesia untuk OPEC 2015-2016, memberikan pandangannya tentang krisis energi global yang saat ini ada. Menurutnya. Apa yang kini sedang terjadi sangat memungkinkan untuk memberikan dampak pada banyak negara, termasuk diantaranya adalah Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia juga masih bergantung pada impor bahan bakar.

Beberapa dampak besar yang kemungkinan akan dialami Indonesia adalah, adanya peningkatan harga yang lumayan besar pada bahan bakar minta, minyak mentah, dan juga LPG. Sedangkan keuntungannya adalah Indonesia sebagai negara importir LNG dan batu bara kemungkinannya masih akan mampu menyeimbangkan neraca dagang.

“Harga energi yang melonjak akan berdampak pada peningkatan harga komoditas lain serta layanan jasa, sehingga dapat mengancam kenaikan inflasi melebihi target,” ujar Widhyawan, pada acara webinar ‘Krisis Energi Mulai Melanda Dunia, Bagaimana Strategi RI, Minggu (10/10/2021)

Pada acara seminar online tersebut, ia juga memberikan peringatan untuk semua pihak terkait, bahwa saat ini Indonesia ada dalam kondisi yang rawan terhadap kenaikan harga berbagai macam energi primer, khususnya untuk minyak bumi, yang mana diantaranya adalah Bahan Bakar Minyak, dan LPG.

Salah satu pemicunya adalah karena ketergantungan Indonesia terhadap berbagai macam, bahan bakar tersebut memang terbilang masih cukup tinggi, hal ini sebenarnya juga karena sebagian besar harga dari BBM dan LPG 3kg masih masuk dalam harga subsidi. Sehingga sangat besar kemungkinannya harga produk BBM dan LPG akan meningkat.

Tak lupa pula ia juga menyoroti masalah energi transisi, yang mana menurutnya beberapa kebijakan yang hanya menggunakan pandangan kebutuhan jangka pendek akan berpotensi untuk mendorong adanya under-investmen dalam menghadapi pertumbuhan permintaan energi bersih. Meskipun kini diketahui pula bahwa energi fosil juga juga mengalami pertumbuhan positif.

“Yang saat ini kita khawatirkan adalah, kita kurang membangun energi bersih. Tapi kita jangan lupa kebutuhan gas dan sebagainya butuh infrastruktur” pungkasnya pada acara webinar Krisis Energi Mulai Melanda Dunia, Bagaimana Strategi RI.