freightsight
Sabtu, 23 November 2024

INFO INDUSTRI

Tetap Jalin Perdagangan dengan Rusia, China Tegur AS

2 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Rusia dan China

Bendera China dan Rusia via Republika

• China tetap akan menjalin kerja sama perdagangan dengan Rusia meskipun terkena sanksi antarbank international (SWIFT) oleh Amerika Serikat dan beberapa negara sekutunya terkait krisis Ukraina.

• Menurut Wang, sanksi kepada Rusia itu tidak akan menyelesaikan masalah melainkan justru menciptakan masalah baru.

Seperti dilansir dari Antara pada Senin (28/2/2022) China mengaku tetap akan menjalin kerja sama perdagangan dengan Rusia meskipun terkena sanksi antarbank international (SWIFT) oleh Amerika Serikat dan beberapa negara sekutunya terkait krisis Ukraina.

Sementara itu pihak China berdalih bahwa yang diambil AS dan negara-negara Eropa lain terhadap terhadap Financial Worlwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT) saat menerapkan sebuah langkah ilegal. Untuk itu kebijakan negara-negara akbar itu masih bisa ditentang.

Seperti diketahui, AS bersama Kanada dan beberapa negara besar di Eropa telah menghapus Rusia dari WIFT pada Sabtu (26/2/2022). SWIFT sendiri adalah jaringan milik perbankan dan lembaga keuangan dunia untuk menerim dan mengirim informasi terkait transaksi keuangan.

"China menentang sanksi sebagai upaya langkah meredam masalah, apalagi sanksi unilateral tersebut melanggar ketentuan hukum internasional," ukur Wang.

Menurut Wang, sanksi kepada Rusia itu tidak akan menyelesaikan masalah melainkan justru menciptakan masalah baru. Dia pun mengingatkan AS agar tidak mengusik kepentingan China dan pihak lain dalam mengatasi krisis Ukraina.

“Kami meminta kepada pihak AS agar tidak ikut campur dalam kepentingan China dan piihak lain ketika turut menangani masalah Ukraina dan Rusia,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden China Xi Jinpiing melakukan dialog telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat sore di tengah invasi negaranya terhadap Ukraina.

“China mendukung Rusia dan Ukraina melakukan negosiasi untuk mengatasi krisis ini,” kata Xi sebagaimana tertulis dalam pernyataannya yang dikirim oleh Kementerian Luar Negeri China (MFA) pada Jumat (25/2/2022).

Menurut XI, pada dasarnya China sangat menghormati kedaulatan dan integritas semua negara serta mematuhi prinsip yang terkandung dalam Piagam PBB. Xi mendesak semua pihak mengesampingkan mentalitas Perang Dingin.

“Masalah ini harus selesai dengan cara negosiasi agar tercipta mekanisme keamanan yang efektif, seimbang, dan berkesinambungan,” kata pemimpin tertinggi militer China tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Pucuk Pimpinan Partai Komunis China (CPC) itu juga turut menyebutkan ungkapan terima kasih atas kehadiran Presiden Putin pada acara pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Beijing pada 4 Februari lalu.