freightsight
Minggu, 24 November 2024

INFO INDUSTRI

AS Tegaskan China Terkait Sanksi Ekspor Rusia

8 Februari 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekspor rusia

Ned Price via cdn.axar.az

• Juru Bicara Kemenlu AS Ned Price memperingatkan sejumlah perusahaan China tentang konsekuensi yang mereka hadapi jika menyiasati pengendalian ekspor terhadap Moskwa jika terjadi serangan pada Ukraina dari Rusia.

• Rusia harus memahami bahwa hubungan erat dengan China tidak lantas mengurangi konsekuensi yang diberlakukan AS sebagai respon atas invasi.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price memperingatkan perusahaan-perusahaan China tentang konsekuensi yang akan mereka hadapi jika menghindari pengendalian ekspor terhadap Moskwa jika Rusia menyerang Ukraina.

Respon ini disampaikan setelah Kementerian Luar Negeri China mengumumkan China dan Rusia telah mengoordinasikan posisi mereka di Ukraina melalui pertemuan menteri luar negeri kedua negara di Beijing, Kamis (3/2/2022).

Menjawab persoalan tersebut, sejumlah negara Barat menganggap invasi Rusia ke Ukraina akan membawa sanksi terhadap Moskwa dan AS sebagai negara pemegang kendali perekonomian raksasa dunia mengaku siap menjatuhkan sanksi keuangan dan pengendalian ekspor.

Menurut Price, China tidak bisa menghindari perangkat AS dalam menghindari atau menyiasati sanksi pengendalian ekspor AS terhadap Rusia.

Sebelumnya, Pejabat Keamanan Nasional Gedung Putih Peter Harrell pada Rabu (2/2/2022) menguturkan bahwa Washington tengah menyusun langkah pengendalian ekspor dengan pemimpin pasar Asia termasuk Jepang dan Korea Selatan.

Price mengingatkan, Rusia harus memahami bahwa hubungan erat dengan China tidak lantas mengurangi konsekuensi yang diberlakukan AS sebagai respon atas invasi.

“Jika Rusia merasa dalam posisi aman untuk menghindari sanksi itu karena berhubungan dekat dengan China, hal itu tidak akan terjadi. Ini sebenarnya menunjukkan ekonomi Rusia menjadi lebih rapuh. Sebab jika Rusia menyangkal kemampuan transaksi dengan Barat, mengimpor dari Eropa dan AS, secara sgnifikan akan menurunkan kapasitas produksi dan potensi inovatif Rusia” pungkas Price, seperti diwartakan Reuters, Jumat (4/2/2022).

Sementara itu, Menlu AS Antony Blinken dan Menlu China Wang Yi telah membahas potensi implikasi atas tindakan Rusia terhadap Ukraina lewa sambungan telepon pekan lalu. Kemenlu Wang Yi mengatakan sudah bertemu mitranya dari Rusia, Sergei Lavrov dan menyatakan “dukungan dan kesepahaman” China terhadap posisi keamanan Rusia dalam hubungannya dengan AS dan NATO.
Kemenlu China juga menjelaskan kedua pihak mengoordinasikan posisi terhadap isu-isu regional yang menjadi sorotan bersama, seperti Ukraina, Afghanistan, dan situasi yang terjadi di Semenanjung Korea.

Sebagai informasi, Amerika Serikat telah mendorong lebih banyak sanksi internasional terhadap Korea Utara akibat serangkaian uji coba rudal belakangan ini. Di lain pihak, Lavrov berada di Beijing bersama Presiden Vladimir Putin akan bertemu Presiden China Xi Jinping sebelum menghadiri upacara pembukaan Olmpiade Beijing 2022 pada Jumat (4/2/2022).