freightsight
Jumat, 26 April 2024

INFO INDUSTRI

Rusia Perangi Ukraina, Pengamat Unhas: Bisa Ganggu Pasar Dagang dan Ancam Rupiah!

25 Februari 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Rusia dan Ukraina

Army via Pixabay

• Pengamat Universitas Hasanuddin (Unhas) Agussalim Badaruddin menyebut konflik Rusia vs Ukraina bisa berpengaruh besar bagi perekonomian Indonesia, di antaranya menganggu pasar dagang hingga nilai tukar rupiah.

• Presiden Vladimir Putin telah mendeklarasikan perang dengan Ukraina. Kondisi ini dinilai akan memancing keterlibatan Organisasi Pertahanan Militer Atlantik Utara (NATO) dan dikhawatirkan memicu terjadinya perang nuklir yang mengancam dunia.

Pengamat Universitas Hasanuddin (Unhas) Agussalim Badaruddin mengatakan konflik Rusia vs Ukraina yang terjadi dinilai bisa berpengaruh besar bagi perekonomian Indonesia. Konflik tersebut bisa menganggu pasar dagang hingga nilai tukar rupiah.
“Itu adalah kemungkinan besar, dan sepertinya sudah terjadi, mulai dari kenaikan harga-harga dalam pasar dagang dunia, terutama harga bahan bakar semakin meroket,” ungkap Agus pada Kamis (24/2/2022).

Menurut Agus, dampak dari konflik Rusia dan Ukraina akan dirasakan oleh seluruh negara-negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Seperti halnya produksi dan distribusi bahan bakar dan minyak, dimana kedua negara yang berkonflik dinilai akan meningkatkan permintaan energi yang cukup besar.

“Hal itu jelas akan mempengaruhi Indonesia sebagai negara konsumen. Itu akan sangat berpengaruh sekali,” sebutnya.
Akibat konflik ini juga akan berdampak pada kestabilan nilai tukar mata uang dunia. Indonesia sendiri tidak bisa menghindari hal itu karena perdagangan internasional berkaitan erat dengan moneter.

“Pengaruh juga bisa terjadi pada nilai tukar uang. Rupiah kita perhatikan beberapa hari ini mengalami fluktuasi mengikuti pergerakan berita yang memanas antar Rusia dan Ukraina,” kata dia.

Sebelumnya dilaporkan, Presiden Vladimir Putin telah mendeklarasikan perang dengan Ukraina. Kondisi ini dinilai akan memancing keterlibatan Organisasi Pertahanan Militer Atlantik Utara (NATO) dan dikhawatirkan memicu terjadinya perang nuklir yang mengancam dunia.

“Dampak terburuk dari peristiwa ini sebenarnya bisa mengarah pada konflik global, jika terdesak. Kemudian memancing keterlibatn NATO dan Rusia,” ujar Agussalim Burhannuddin.

Menurutnya, jika NATO sudah turun tangan dalam konflik ini maka semuanya akan berpegang pada konsep deterrence senjata nuklir dan mengarahkan dunia pada konflik senjata nuklir.

“Jika sampai terjadi konflik senjata nuklir, Indonesia juga bisa kena imbasnya. Karena jika konflik itu terjadi, bisa dibilang kiamat dunia,” ucap Agussalim.

Sebelumnya, Rusia telah memulai perang dengan Ukraina setelah pidato Presiden Vladimir Putin yang memerintah operasi militer untuk menyerang infrastruktur militer hingga perbatasan Ukraina. Perang ini diyakini akan berimbas buruk terhadap perdagangan dunia dan nilai tukar mata uang dunia termasuk Indonesia.