freightsight
Jumat, 22 November 2024

INFO INDUSTRI

Tempat Pengolahan Sampah di Banyuwangi Berhasil Ekspor Sampah 6 Ton ke Austria

16 April 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Pengolahan Sampah

Dokumentasi via http://kominfo.jatimprov.go.id/

Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Bio Mandiri Lestari di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar Banyuwangi berhasil mengolah sampah di wilayahnya.

Ekspor sampah plastik ke Austria perdana dilakukan secara reguler dengan jumlah sesuai hasil sampah bisa dikelola oleh TPS3R itu sendiri.

Setelah lima tahun beroperasi, Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Bio Mandiri Lestari di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar Banyuwangi berhasil mengolah sampah di wilayahnya. Selain mengekspor sampah yang dikelolanya, TPS3R ini mampu membuat wilayahnya terbebas banjir.

TPS3R yang dikembangkan dari 2018 mengadaptasi sistem sirkuler. Dimana sampah dipilah secara langsung oleh mitra berasal dari rumah tangga. Sampah kemudian dikelola di TPS3R baik sampah organik maupun non-organik.

Setiap bulannya rata-rata sampah dikelola ini mencapai 270 ton berasal dari 7500 rumah tangga di empat desa di Kecamatan Muncar.

Lestari Nungky Rosalina selaku Manager TPS3R Bio Mandiri menjelaskan produk pengelolaan sampah di TPS3R berupa organik dan non-organik. Sampah organik bisa diolah menjadi pupuk organik beserta ulat maggot, sedangkan sampah non-plastik dipilah berdasarkan jenisnya misalnya botol, kresek, plastik keras dan yang lainnya.

Nungky menjelaskan pada Minggu (10/4/2022) dalam keterangannya bahwa sampah plastik yang dikelola itu ada yang diekspor ke perusahaan EcoPlast Kunstsoff Recycling berbasis di Wildon, Austria. Pada 21 Maret 2022 lalu ekspor perdana sebanyak 6 ton dan sampah diekspor jenis plastik yang keras (PE).

Ekspor sampah plastik ke Austria perdana dilakukan secara reguler dengan jumlah sesuai hasil sampah bisa dikelola oleh TPS3R itu sendiri.

Nungky mengatakan bahwa pengiriman berikutnya tidak ditentukan dan bisa mengirim berapa pun dan tentu ini sangat menguntungkan.

Selain diekspor, Nungky juga mengatakan bahwa secara rutin pihaknya memasok ke perusahaan nasional. Sejak setahun terakhir, pihaknya kirim botol plastik PET ke Tangerang yang dikirim ke perusahaan printer diolah menjadi bahan cartridge yang biasanya sebulan sekali 1-1,6 ton sekali kirim.

Dia juga melanjutkan dari kegiatan pengelolaan sampah ini, setiap bulannya mendapatkan omzet rerata hampir 80 juta rupiah per bulan.

Penanganan sampah di Muncar diawali warga Desa Tembokrejo yang membuat TPS 2016 pada 2018, pemerintah Norwegia bersama korporasi Borealis dari Austria mendukung NGO Systemiq melakukan pendampingan masyarakat Kecamatan Muncar yang diberi nama Project STOP.

Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi juga mengunjungi lokasi ini pada 19 Maret 2022 lalu.

Menurutnya, penanganan sampah berbasis sirkuler patut dikembangkan lebih luas lagi
Nungky menambahkan program ini telah menjangkau 7.500 KK dari empat desa di Muncar dan salah satu dampaknya di desa tersebut tidak lagi terjadi banjir.

Dulu setiap hujan pasti banjir karena muara sungai dan drainase tersumbat sampah, tetapi sekarang bebas banjir karena tidak ada orang buang sampah ke sungai atau got. Aparat desa menunjang yang telah dilakukan bahkan Pak Kades mewajibkan warga akan mengurus surat di kantor desa wajib punya Kartu Kuning (kartu iuran sampah desa).

Di samping itu, Ipuk Fiestiandani selaku Bupati Banyuwangi menjelaskan sekarang program kerjasama pengelolaan sampah dengan Systemiq dikembangkan dengan skala yang lebih luas. Melalui program bertajuk Banyuwangi Hijau ini skalanya akan menjangkau lima kecamatan juga akan dibangun pusat pengolahan sampah di Desa Balak, Kecamatan Songgon.

Ipuk menambahkan dengan program yang dikelola bersama Systemiq ini berharap bisa berkontribusi sebesar 19,5 persen dari penanganan kebocoran sampah di Banyuwangi pada 2024.