freightsight
Sabtu, 27 April 2024

PENGIRIMAN LAUT

Tarif Mulai Turun di Triwulan ke Dua, Pasar Kembali Normal

19 Februari 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Tarif logsitik

Pelabuhan Logistik via Pixabay

• Pasar di sektor logistik dan pelayaran diperkirakan mulai berangsur normal memasuki Q2.

• Pandemi ini menyebabkan tarif pengiriman melonjak tajam.

Pasar di sektor logistik dan pelayaran diperkirakan mulai berangsur normal memasuki triwulan ke 2 (Q2). Namun, itu pun belum sepenuhnya normal. Bersamaan dengan hal tersebut. Tariff (freight rate) akan berangsur turun dan tidak akan kembali berada pada level pra-pandemi, baik level 2018 maupun 2019.

Rolf Habben Jansen selaku CEO Hapag Lloyd menyampaikan dalam konferensi pers pada Senin, 14 Februari bahwa perusahaan pelayaran Jerman dan terbesar ke 5 secara global dari sisi jumlah slot kapal.

Beliau juga mengatakan asumsi gelombang virus corona saat ini telah berakhir, bongkar muat kapal akan berjalan lancar untuk dapat membantu mengurangi antrean kapal yang menunggu di lepas pantai barat Amerika Serikat.

“Omicron memang masih tinggi, tetapi situasinya berbeda. Orang-orang sudah bisa mulai bekerja normal lagi,” kata Habben Jansen.

Beliau juga menambahkan bahwa prediksinya didasarkan pada asumsi tidak akan ada penundaan lebih lanjut sebagai akibat negosiasi upah untuk pekerja pelabuhan Amerika Serikat (AS), sehingga 6 sampai 8 bulan setelah Q2 pasar benar-benar normal.

Walaupun demikian, tidak ada asumsi bawah harga akan kembali ke level pra-pandemi pada tahun 2019 atau 2018. Beliau menjelaskan bahwa tariff tidak hanya bergantung pada supply and demand atau kelancaran rantai pasok semata, tetapi pada kenaikan biaya termasuk bahan bakar.

Beliau juga mengatakan pandemi ini menyebabkan tarif pengiriman melonjak tajam. Hal ini berimbas pada keuntungan perusahaan pelayaran hampir semuanya menciptakan rekor termasuk Hapag Lloyd.

Namun, Habben Jansen membantah rumor mengatakan bahwa perusahaan pelayaran dengan sengaja mengurangi space yang tersedia bisa memicu kenaikan tariff. “Kami gunakan dan optimalkan semua ruang kapal yang dimiliki. Sama sekali tidak menguranginya.”

Tidak seperti perusahaan pelayaran lainnya, Hapag Lloyd tidak berpikir memasuki bisnis angkutan udara. “Untuk saat ini kami tak berniat mengoperasikan maskapai penerbangan sebagaimana mungkin dilakukan oleh pelayaran lain,” ungkapnya.