freightsight
Jumat, 19 April 2024

PENGIRIMAN LAUT

Tarif Kapal Lebih Mahal, Supramax Tetap Dipilih untuk Ekspor Batu Bara

18 Februari 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Supramax

Kapal Supramax via vesselfinder.com

• Meskipun freight rate Supramax lebih tinggi dari kapal lainnya, kapal ini tetap dipilih penyewa untuk ekspor batu bara ke India.

Sejumlah perusahaan pelayanan, produser dan buyer batu bara sebagaimana dilaporkan Plat mengatakan, ekspor batu bara dari Kalimantan, terutama tujuan pengiriman ke India, saat ini lebih banyak menggunakan kapal jenis Supramax ketimbang jenis kapal lainnya. Kendati tarif angkut per metrik ton jauh lebih tinggi dibandingkan jenis kapal lain seperti Panamax dan Capesize.

Jenis kapal lainnya tersebut tidak digunakan meskipun tarif lebih murah adalah karena minimnya peralatan terutama floating crane yang tidak memungkinkan pengiriman ke wilayah tersebut.

Menurut laporan Plat, freight rate kapal Supramax dengan daya angkut 55.000 mt untuk rute Kalimantan Selatan – Paradap (India) per 9 Februari tercatat sebesar $21,30/mt naik sebesar 40% atau sekitar $5,95/mt dari harga 31 Januari.

Sementara pada periode yang sama, freight rate kapal Panamax dengan daya angkut 75.000 mt untuk rute tersebut tercatat hanya $12/mt, angka ini jauh lebih murah dari freight rate Supramax. Namun perusahaan eksportir penyewa kapal domestik dilaporkan tetap memilih Supramax.

Menurut sumber Plat, salah satu faktor kenapa kapal Supramax lebih diminati karena lokasi di Kalimantan Selatan sebagai lokasi muat masih kekurangan floating crane.

Faktor lainnya adalah penyewa tidak terlalu peduli dengan kenaikan tarif freight karena mereka membeli batu bara ketika harganya masih murah. Sebagai informasi, kontak pembelian dilakukan sebelum Januari, pada saat itu indonesia masih menetapkan kebijakan larangan ekspor selama 1 bulan yaitu mulai 1-31 Januari 2022.

Sehingga sebagian besar batu bara Indonesia yang diekspor saat ini masih di bawah perjanjian harga beli yang rendah namun tidak bisa diangkut pada Januari karena adanya larangan ekspor.

Sementara itu, India merupakan negara tujuan ekspor batu bara terbesar kedua di Indonesia, setelah China. Hal ini seperti tertulis dalam data volume ekspor ke India yang mencapai hampir 100 juta ton per tahun (sekitar 97,5 juta ton pada 2020) atau sekitar 24% dari total volume ekspor batu bara RI.