freightsight
Kamis, 25 April 2024

PENGIRIMAN LAUT

Taiwan Terdampak Lockdown China, Rantai Pasok Global Terganggu

12 Agustus 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Pelabuhan taiwan

Blokade oleh China atas Taiwan berisiko mengganggu rantai pasok di Asia Timur. Persoalan ini merupakan buntut dari lawatan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taipei, 2-3 Agustus 2022.

Latihan militer China di sekeliling Taiwan semakin intens memasuki hari kedua, Jumat (5/8/2022). Langkah retaliasi Beijing atas kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taipei pada 2-3 Agustus itu berisiko mengganggu perdagangan dan perjalanan komersial, tidak hanya untuk kawasan Asia Timur, tetapi juga global.

Sehari setelah Pelosi bertolak dari lawatannya di Taipei, China mengumumkan latihan perang selama empat hari, 4-7 Agustus, di sekeliling Taiwan. Latihan itu mencakup simulasi tempur melibatkan tembakan di perairan dan wilayah udara di sekitar Taiwan.

Militer China menyebut bahwa lebih dari 100 pesawat tempur dan 10 kapal perang ambil bagian dalam latihan militer itu. Kantor berita China, Xinhua, Jumat, menyebut, pesawat tempur, pengebom, kapal perusak, dan fregat digunakan dalam apa yang disebutnya operasi blokade bersama.

Komando Palagan Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) juga menembakkan rudal versi baru yang dikatakan mengenai sasaran tak dikenal di Selat Taiwan dengan tingkat akurasi tinggi.

Data yang dikumpulkan Bloomberg memperlihatkan, hampir separuh kapal kontainer dan logistik global melewati Selat Taiwan selama tujuh bulan pertama tahun ini. Tiga dari enam area yang diblokade oleh militer China berada di atau dekat Selat Taiwan. Jalur ini penting bagi rantai pasok semikonduktor yang sangat vital bagi berbagai industri global dan peralatan elektronik yang diproduksi di Asia Timur ke pasar global.

Selat Taiwan adalah rute pelayaran utama bagi China dan Jepang, masing-masing ekonomi terbesar kedua dan ketiga di dunia, dengan Eropa. Selat Taiwan juga berfungsi sebagai rute perdagangan untuk pembangkit tenaga listrik teknologi Korea Selatan dan membawa barang-barang manufaktur dari pabrik-pabrik Asia ke banyak konsumen dunia.

Rute tersebut juga menjadi arteri utama untuk pengiriman gas alam dunia yang tengah terdisrupsi akibat serangan Rusia di Ukraina.

Selat Taiwan, arteri selebar 110 mil yang memisahkan pulau Taiwan dan Benua Asia, adalah rute perdagangan utama untuk kapal yang membawa barang antara ekonomi utama di Asia timur laut, seperti China, Jepang, dan Korea Selatan, dengan seluruh dunia.

”Mengingat sebagian besar armada peti kemas dunia melewati jalur air itu, pasti akan ada gangguan pada rantai pasok global karena perubahan rute tersebut,” kata James Char, rekan peneliti di Sekolah Studi Internasional S Rajaratnam, Singapura.

Konsultan pelayaran yang berbasis di London, VesselsValue, mengatakan, ketika latihan militer China akan digelar, terdapat 256 kapal kontainer dan kapal lain di perairan teritorial Taiwan. Sebanyak 60 kapal di antaranya diperkirakan tiba di tujuan antara Kamis dan Minggu.

”Ada potensi gangguan serius terhadap perdagangan di kawasan itu,” kata Peter Williams, analis arus perdagangan di VesselsValue, Jumat (5/8), dikutip dari laman CNN.