freightsight
Sabtu, 23 November 2024

INFO INDUSTRI

Susul Negara Barat Lain, Lithuania Akhirnya Hentikan Impor Gas Rusia

8 April 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Impor Gas

Tanki Gas via Bloomberg

Kebutuhan gas dalam negeri Lithuania akan dicukupi sepenuhnya oleh terminal LNG Klaipeda. Negara itu tidak akan membeli gas apapun dari negara krisis.

Presiden Lithuania Gitanas Nauseda akhirnya menghentikan impor gas dari Rusia, sebagai jawaban dari ancaman. Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu (2/4/2022) waktu setempat.

Nauseda pun mengajak negara Eropa lainnya untuk melakukan hal serupa.

"Mulai bulan ini, tidak ada lagi gas Rusia di Lithuania" tulisnya di akun Twitter resmi presiden Lithuania seperti dikutip dari Anadolu Agency.

"Negara kami sudah membuat keputusan beberapa tahun lalu yang membuat kami tidak takut untuk memutus kerja sama energi dengan negara penjajah. Jika kami bisa melakukannya, maka seluruh Eropa juga bisa," katanya.

Sebelumnya, Presiden Lithuania mengatakan negaranya bersedia memutus impor minyak dan gas Rusia sebagai respons menyusul sejumlah negara Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap Moskow.

Keputusan presiden ini didukung oleh Menteri Energi Lithuania Dainius Kreivys.

"Sejak meluncurkan Strategi Kemandirian Energi pada 2009 yang telah mencapai salah satu tahap terakhirnya pada hari ini, tidak ada satu pun molekul gas Rusia yang akan memasuki sistem gas di Lithuania," sambung Kreiys dalam Twitternya.

Kreivys menegaskan, kebutuhan gas dalam negeri akan dicukupi sepenuhnya oleh terminal LNG Klaipeda. Ia menekankan, negaranya tidak akan membeli gas apapun dari negara krisis.

"Lithuania telah meninggalkan sepenuhnya pembelian gas Rusia, sebagai tanggapan atas pemerasan energi Rusia di Eropa dan perang di Ukraina," tutur Kreivys.

"Sejak awal bulan ini, Lithuania telah beroperasi tanpa impor gas Rusia," tambahnya.

Kreivys pun menegaskan, momentum ini menjadi titik balik dari sejarah kemandirian energi Lithuania.

Sebelumnya, Rusia memberikan ultimatum kepada anggota negara-negara NATO, Uni Eropa, dan Amerika Serikat yang menjatuhkan sanksi pada mereka.

Sanksi ke Rusia sendiri disebabkan oleh serangan militer atas perintah Putin ke Ukraina yang dilakukan sejak 24 Februari lalu. Putin menegaskan negara yang menjadi musuh Rusia hanya boleh membeli gas dan minyak dengan mata uang Rubel.

Kementerian Energi Lithuania bahwa ancaman itu tidak berarti apapun bagi negaranya.

"Gas yang transit di wilayah Lithuania terus diangkut untuk memenuhi kebutuhan Konigsberg, namun dalam mode teknis yang berbeda dari sebelumnya, memastikan jumlah transfer hanya sesuai kebutuhan transit," kata pihak kementerian.

Sebagai informasi, Lithuania sendiri memperoleh sekitar 63% pasokan minyaknya impor dari Rusia pada 2019. Namun Presiden Nauseda merevisi itu dengan mengatakan, angka itu sudah menyusut pasca kilang minyaknya berhenti membeli minyak mentah Rusia.

Sementara itu, negara-negara Barat telah menjatuhkan sanksi terhadap Moskow sejak akhir bulan lalu sebagai bentuk kecaman atas invasi Putin. Diawali oleh Amerika Serikat yang melarang impor energi Rusia, disusul oleh Inggris mengentikan impor minyak ke negara itu secara bertahap.

Uni Eropa yang awalnya menerima pasokan energi 40% dari Moskow, mengutarakan akan mengurangi ketergantungan pada sumber bahan bakar tersebut sebesar dua pertiga dalam setahun.