freightsight
Selasa, 7 Mei 2024

INFO INDUSTRI

Indonesia Perlu Kembangkan Kontribusi UKM dalam Ekspor Non Migas

16 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

UKM Indonesia

UKM via Artem Beliaikin from Pexels.

• Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, Indonesia berpotensi menjadi negara dengan ekonomi maju di dunia. Hal itu disebabkan adanya pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang kuat.

• UKM berkontribusi sebesar 61,97% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia serta menyerap lebih dari 97% tenaga kerja sepanjang 2021.

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, Indonesia berpotensi menjadi negara dengan ekonomi maju di dunia. Hal itu disebabkan adanya pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang kuat. Hal ini disampaikan Mendag Lutfi saat berbicara di acara Briefer's Event Empowering SMEs to Rocover Stronger secara virtual pada Jumat (11/3/2022).

"Indonesia adalah negara besar yang kuat dan pasti bisa maju karena memiliki UKM berkualitas. Sumber daya manusia yang besar, bertanggung jawab, dan dapat saling tolong menolong," kata Mendag Lutfi melalui siaran pers.

Mendag menyampaikan, UKM berkontribusi sebesar 61,97% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia serta menyerap lebih dari 97% tenaga kerja sepanjang 2021. Namun dari sisi ekspor yang terlihat pada periode triwulan ketiga 2021, kontribusi UKM terhadap ekspor nonmigas hanya mencapai 15,65%. Dari segi pelaku, hanya ada sekitar 26,96% eksportir yang berawal dari UKM.

"Adapun produk UKM yang diekspor di antaranya adalah produk mesin sederhana, perlaatan rumah tangga, aksesoris kendaraan, produk kayu dan tekstil, serta hasil laut. Untuk itu, semua pihak perlu melihat ke depan untuk memajukan usaha sebagai pilar utama dalam memajukan Indonesia," tandas Mendag.

Menteri Perdagangan mengungkapkan, pada 2044 PDB Indonesia diprediksi menempati urutan keempat berdasarkan nilai tukar pasar dengan per kapita sebesar US$28,934 di bawah China, Amerika Serikat, dan India. RI juga diprediksi akan keluar dari jebakan kelas menengah di tahun 2034.

Mendag menyebut, pada tahun 2045 penduduk dunia diperkirakan akan mencapai 9,4 miliar orang hidup di muka bumi. Pada masa ini, demografi penduduk bumi akan didominasi orang lanjut usia. Urbanisasi akan menjadi emerging market yang menjanjikan.

Untuk mencapai tujuan itu, investasi harus tumbuh 7,3% dengan kontribusi PDB sebesar 39%, manufaktur tumbuh 7,8% dan PDB 32%, ekspor tumbuh 7,9% dan kontribusi 54%. Sementara untuk keluar dari jebakan kelas menengah, Indonesia harus melakukan investasi pada infrastruktur dan teknologi.