freightsight
Selasa, 16 April 2024

PELABUHAN

Setelah Merger, Pelindo Buat Rencana Jangka Pendek Untuk Selaraskan Peti Kemas

10 Desember 2021

|

Penulis :

Tim FreightSight

pengiriman pelabuhan

Port-ship-shipment © vinsky2002 via Pixabay

• PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo kini membuat rencana jangka pendek sampai tahun 2022, yang mana kali ini mereka akan fokus pada penyelarasan bisnis.

• Pelindo saat ini berfokus pada pelabuhan dengan satu komando.

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo kini membuat rencana jangka pendek sampai tahun 2022, yang mana kali ini mereka akan fokus pada penyelarasan bisnis pasca merger dengan menggunakan standarisasi serta integrasi operasional demi bisa meningkatkan kualitas pelayaran.

Arif Suhartono selaku Direktur Utama PT Pelindo. Menyampaikan bahwa adanya penyelarasan ini nantinya akan dimulai melalui pelabuhan peti kemas, titik awalnya akan dimulai pada Ambon, Belawan, Makassar, dan Sorong. Nantinya Pelindo akan lebih fokus pada empat subholding tertentu agar bisa melakukan peningkatan efisiensi proses bisnis pelabuhan.

Beberapa pembagian yang disebutkan di atas adalah, PT Pelindo Terminal Petikemas untuk klaster bisnis petikemas, PT Pelindo Solusi Logistik, PT Pelindo Multi Terminal untuk klaster bisnis non petikemas, dan PT Pelindo Jasa Maritim untuk klaster marine dan peralatan pelabuhan.

Arif yakin bahwa empat subholding di atas akan mampu membuat percepatan dalam pengembangan dan meningkatkan kemampuan bisnis. Ia juga mengatakan bahwa sinergisitas empat subholding ini nantinya akan membangun ekosistem bisnis logistik Indonesia yang lebih baik dengan adanya standarisasi operasional dan pelayanan kepelabuhan.

“Dengan standarisasi proses bisnis dan pelayanan di pelabuhan-pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo, pengguna mendapatkan kemudahan dalam hal akses layanan operasional, antara lain dalam proses penjadwalan, penagihan, maupun transportasi,” ujarnya, Minggu (4/12/2021).

Secara tegas Arif juga menyampaikan bahwa saat ini pihaknya berfokus pada pelabuhan dengan satu komando, dengan demikian besar kemungkinannya waktu yang akan dihabiskan oleh peti kemas untuk bongkar muat juga akan relatif lebih singkat.

Besar harapannya bahwa ke depan biaya logistik akan bisa ditekan melalui standarisasi pada layanan pandu, mekanisme bongkar muat kontainer sampai barang-barang pelabuhan.

Tidak hanya itu, masih ada pula kemungkinan pengembangan bisnis untuk untuk para pengguna layanan melalui strategi kemitraan, dan potensi kolaborasi dengan operator pelabuhan, maupun operator pelayaran, baik itu secara domestik maupun global untuk bisa memicu peningkatan konektivitas laut.

Setelah adanya penyelarasan ini, maka PT Pelabuhan Indonesia akan melanjutkannya dengan rencana jangka menengah, yakni tahun 2023 – 2024. Hal yang akan dilakukan diantaranya adalah pengembangan bisnis dengan cara strategic partnership untuk peningkatan konektivitas baik untuk pengiriman laut maupun darat