Sentral berita, analisis dan data logistik di Indonesia

Maskapai penerbangan internasional yang terbang ke Amerika Serikat (AS) dari negara-negara "yang terus melakukan bisnis dengan Rusia" menghadapi kemungkinan harus mengambil rute yang lebih panjang setelah para senator menyerukan larangan penggunaan wilayah udara Rusia.

Maskapai penerbangan internasional yang terbang ke Amerika Serikat (AS) dari negara-negara "yang terus melakukan bisnis dengan Rusia" menghadapi kemungkinan harus mengambil rute yang lebih panjang setelah para senator menyerukan larangan penggunaan wilayah udara Rusia.

Dalam pertunjukan eksklusif kolaborasi bipartisan di Washington, dua senator seorang demokrat dan seorang republik telah menulis surat kepada menteri transportasi dan menteri luar negeri untuk mengkaji larangan tersebut.

Mereka berpendapat bahwa situasi saat ini merugikan maskapai penerbangan AS karena mereka dilarang oleh Moskow menggunakan wilayah udara Rusia. Hal tersebut memaksa mereka untuk mengambil rute yang lebih panjang ke serangkaian tujuan internasional seperti kota-kota di China.

“Imbas dari situasi saat ini adalah menempatkan maskapai penerbangan AS dalam posisi tidak menguntungkan dibandingkan dengan maskapai penerbangan dari negara lain yang bersedia berbisnis dengan Rusia,” tulis mereka.

Saat ini, maskapai AS terbang ke Shanghai dengan persinggahan di Seoul, karena jarak terbang yang lebih jauh melampaui batas waktu untuk awak pesawat. Sama halnya dengan rekan-rekan mereka di Eropa, yang juga dilarang memasuki wilayah udara Rusia, mereka harus menghadapi pembatasan muatan.

Lufthansa Cargo mengakui minggu lalu waktu terbang tambahan yang diperlukan untuk mengelilingi wilayah udara Rusia telah menghabiskan biaya setara dengan kapasitas 1,6 kargo.

Tahun lalu, Cathay Pacific mengarahkan penerbangan dari New York ke Hong Kong melalui Atlantik dan Eropa yang memakan waktu 17 jam, yakni dua jam lebih lama daripada rute langsung melalui Siberia.

Tidak diragukan lagi, kapal induk China adalah target utama para senator. Mereka melintasi wilayah udara Rusia dalam perjalanan ke Amerika Utara, memungkinkan waktu terbang yang lebih singkat dan kemampuan untuk membawa muatan yang lebih besar.

Rusia tidak melarang maskapai penerbangan Asia memasuki wilayah udaranya, tetapi kebanyakan dari mereka memilih rute yang lebih panjang dengan alasan masalah keamanan.

Maskapai penerbangan internasional yang beroperasi melalui wilayah udara Rusia sebagian besar berasal dari China, India, dan Timur Tengah.
Emirates dilaporkan menggunakan rute ini untuk penerbangannya ke New York dan pantai barat AS.

Cathay Pacific beralih dari rute langsung pada Maret lalu, tetapi mengumumkan pada bulan Oktober bahwa mereka akan melanjutkan penerbangan pada rute aslinya dengan alasan waktu perjalanan yang lebih pendek untuk penumpang, muatan yang lebih baik, dan tidak perlu mengganti awak.

Namun baik Cathay maupun Emirates tidak menanggapi permintaan komentar dari The Loadstar. Maskapai penerbangan AS merujuk The Loadstar ke Airlines for America, kelompok kepentingan maskapai penerbangan yang mewakili semua maskapai besar AS, termasuk para integrator.

Ia menyambut baik surat tersebut dengan mengatakan bahwa "menggarisbawahi keprihatinan lama industri kami terkait penerbangan Rusia, yang telah menempatkan maskapai penerbangan AS, baik penumpang dan kargo, pada posisi yang tidak menguntungkan secara kompetitif," katanya.

Ini mendukung seruan para senator untuk melarang maskapai penerbangan internasional yang terbang melintasi Rusia untuk mendarat atau berangkat dari bandara AS.

Jika pemerintah AS menyetujui proposal tersebut, mungkin banyak maskapai yang terkena dampak akan mengadopsi rute yang lebih panjang untuk terus melayani pasar AS, meskipun ketegangan antara Washington dan Beijing menunjukkan bahwa maskapai China mungkin menangguhkan penerbangan AS mereka.