freightsight
Jumat, 22 November 2024

PENGIRIMAN LAUT

Sejumlah Perusahaan Logistik Internasional Memotong Pengiriman Barang ke Pelabuhan Rusia

5 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Pelayaran logistik

Maersk via Pixabay

• Invasi militer yang dilakukan Rusia ke Ukraina memunculkan sanksi tegas dari berbagai pihak, termasuk perusahaan logistik internasional seperti Maersk asal Denmark, MSC Group dari Swiss, CMA CGM di Prancis, hingga Ocean Network Express asal Singapura dan Hapag Llyod milik Jerman.

• Segala pengiriman logistik untuk kebutuhan Rusia akan ditangguhkan selama beberapa bulan ke depan, kecuali pengiriman bahan pokok makanan dan pasokan medis.

Invasi Rusia ke pertahanan militer Ukraina yang semakin massif memunculkan lebih banyak lagi pelaku usaha global yang ikut menjatuhkan sanksi ke Rusia.

Baru-baru ini, perusahaan logistik dunia asal Denmark, Maersk juga turut memberikan sanksi tegas ke negara pimipinan Presiden Vladimir Putin tersebut.

Maersk Line mengumumkan akan menutus pengiriman dan penerimaan pengantaran peti kemas menuju pelabuhan-pelabuhan di Rusia yang diberlakukan mulai Selasa (1/2/2022).

Segala pengiriman logistik untuk kebutuhan Rusia akan ditangguhkan selama beberapa bulan ke depan, kecuali pengiriman bahan pokok makanan dan pasokan medis.

Saat ini, Maersk memiliki 31 persen saham di operator pelabuhan domestic Rusia, Global Ports (GLPRq.L).

Menyusul Maersk, perusahaan pengiriman logistik terbesar dunia asal Swiss, MSC Group, dikabarkan juga ikut menghentikan pengiriman peti kemas segala kegiatan ekspor dan impor yang dilakukan Rusia. Hal ini seperti disampaikan oleh perwakilan MSC Group pada Senin (1/3/2022).

Dalam pengumumannya, MSC melarang segala bentuk pengiriman dan penerimaan kontener yang ditujukan ke semua area pelabuhan di Rusia, termasuk menutup akses ke Laut Hitam, Laut Baltik dan Rusia Timur Jauh.

“Meski demikian, MSC akan tetap menyaring dan menerima pemesanan untuk pengiriman barang-barang yang bersifat penting, seperti bahan makanan pokok, pasokan medis, dan barang-barang kemanusiaan,” tutur perwakilan MSC.

Tidak hanya itu, keputusan serupa juga dikeluarkan oleh perusahaan peti kemas internasional lainnya yaitu CMA CGM asal Prancis.
Perusahaan tersebut mengumumkan telah menangguhkan semua pengiriman ke Rusia karena alasan keamanan.

Tak mau ketinggalan, Ocean Network Express asal Singapura dan Hapag Llyod milik Jerman, juga ikut melayangkan sanksi ke Rusia dengan memotong pengiriman logistik yang mengarah ke Rusia.

Pemblokiran akses pengiriman peti kemas yang dilakukan sejumlah perusahaan logistik dunia tersebut dimaksudkan untuk membatasi kemampuan ekonomi Rusia. Dengan cara ini, diharapkan dapat mengguncang perekonomian Rusia sehingga aksi invasi militer ke Ukraina bisa dihentikan.