freightsight
Rabu, 24 April 2024

INFO INDUSTRI

Salah Satu Penopang Pertumbuhan Ekonomi 2022 Kemungkinan Berasal Dari Ekspor-Impor

27 November 2021

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekspor sektor ekonomi

Export Global © Elchinator via Pixabay

• Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan, mengatakan bahwa ekspor impor bisa menjadi penopang ekonomi tahun 2022 yang terbilang cukup kuat.

• Kementerian Perdagangan sedang merancang outlook indikator strategis perdagangan 2022, yang mana termasuk diantaranya adalah neraca perdagangan yang diproyeksi akan tumbuh 19,1 miliar dolar AS sampai 19,6 miliar dolar AS.

Kasan, selaku Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan, mengatakan bahwa ekspor impor bisa menjadi penopang ekonomi tahun 2022 yang terbilang cukup kuat.

"Ekspor dan impor diharapkan menjadi penopang yang cukup tinggi bagi pertumbuhan ekonomi di tahun depan, selain konsumsi rumah tangga," kata Kasan pada seminar web bertajuk "Pemulihan di atas Fundamental Rapuh", Rabu (24/11/2021).

Diketahui bahwa sebelum ini, pihak pemerintah mengharapkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen sampai 5,5 persen dengan kontribusi dari konsumsi rumah tangga yang diproyeksikan akan tumbuh sebesar 5-5,3 persen. Untuk sektor impor kemungkinan tumbuhnya sebesar 6,0 persen sampai 8,6 persen. Sedangkan untuk ekspor tumbuhnya adalah sebesar 5,8 persen sampai 7,9 persen.

Konsumsi pemerintah juga diperkirakan akan mampu meningkat sebesar 2,8 persen sampai 4,5 persen. Untuk sektor investasi pertumbuhannya diperkirakan sebesar 5,6 persen sampai 7,0 persen.

Disisi lain, kementerian perdagangan sedang merancang outlook indikator strategis perdagangan 2022, yang mana termasuk diantaranya adalah neraca perdagangan yang diproyeksi akan tumbuh 19,1 miliar dolar AS sampai 19,6 miliar dolar AS.
Estimasi lai juga dilakukan untuk pertumbuhan ekspor riil barang jasa, yang kemungkinan akan meningkat 4,16 persen, sedangkan ekspor non impor kemungkinannya akan naik sebesar 5,40 sampai 5,79 persen. Untuk rasio ekspor jasa terhadap PDB adalah sebesar 1,5 persen.

"Namun kita sadari juga bahwa capaian ekspor-impor tahun ini yang diperkirakan akan mencapai yang tertinggi dan akan menjadi capaian yang cukup memberikan dedikasi," ujar Kasan.

Kondisi ekonomi 2022 kemungkinan besar akan dipengaruhi oleh banyak hal, misalnya seperti keberhasilan menangani pandemi Covid-19 yang menghantam Indonesia sejak tahun 2020, konsumsi masyarakat yang mulai pulih, implementasi struktural, dan prospek pertumbuhan ekonomi global, hal ini sebagaimana dikatakan oleh Kasan.

Pemerintah memang secara aktif terus melakukan penanganan pandemi Covid-19 secara komprehensif dan masif melalui berbagai hal, salah satunya adalah dengan diterapkannya pembatasan kegiatan masyarakat, dan juga penerapan protokol kesehatan. Hal ini diperkirakan akan mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk melakukan kegiatan di luar ruangan.