freightsight
Minggu, 24 November 2024

INFO INDUSTRI

Neraca Perdagangan Indonesia Tercatat Kembali Surplus, Kini Nilainya 4,37 Miliar Dollar AS

2 November 2021

|

Penulis :

Tim FreightSight

Kenaikan keuntungan

Graphic concept with coins © via Freepik

Berdasarkan laporan yang diberikan oleh badan pusat statistik (BPS), bahwa nilai neraca perdagangan Indonesia di bulan September ini, kembali mengalami surplus, dan kali ini sebesar 4,37 miliar dollar AS.

Berdasarkan perhitungan kumulatif, dari periode Januari-September berhasil tercatat surplus dengan total USD 25,07 milliar. Jika dilakukan perbandingan dengan periode satu tahun lalu, maka jelas terlihat ada peningkatan nilai dagang, yakni sebesar USD 13,35 milliar.

Dari penuturan Margo Yuwono, selaku kepala BPS, membeberkan bahwa neraca perdagangan Indonesia selalu mengalami surplus selama 17 bulan berturut-turut.

“Di bulan September 2021, neraca perdagangan barang surplus 4,37 milliar dollar AS. neraca perdagangan Indonesia selama 17 bulan beruntun membukukan surplus,” ujar Margo Yuwono dalam konferensi pers, Jumat (15/10/2021).

Alasan yang memicu terjadinya peningkatan atau surplus neraca dagang ini adalah karena adanya kinerja ekspor lebih tinggi dibanding dengan peningkatan kinerja impor. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Margo. Pada nyatanya, pada bulan September 2021 ini, Indonesia memang berhasil melakukan ekspor dengan nilai USD 20,60 miliar.

“Komoditas non migas yang menjadi penyumbang adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, serta besi dan baja. Negara yang memberi andil besar dalam surplus berasal dari AS, India, dan Filipina” terang Margo.

Berdasarkan data yang ada, memang diketahui bahwa kinerja surplus neraca perdagangan RI dengan beberapa negara, yakni dengan AS dengan neraca perdagangan surplus sebesar 1.579,8 juta Dollar AS, kemudian diikuti oleh India dengan nilai perdagangan surplus sebesar USD 718,6 juta, dan Filipina dengan nominal USD 713,9 juta.

Sedangkan di sisi lain, untuk neraca perdagangan dengan Australia, Thailand, dan Ukraina, masih mengalami defisit. Untuk neraca perdagangan dengan Australia yakni sebesar USD 529 juta, neraca perdagangan dengan Thailand yakni sebesar USD 436,8 juta, neraca perdagangan dengan Ukraina sebesar USD 247,2 juta.