freightsight
Rabu, 8 Mei 2024

INFO INDUSTRI

Rusia Gagal Bayar Utang, IMF Pastikan Keuangan Global Tetap Aman

18 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgiva

IMF via Antara/Ludovic Marin/Pool via REUTERS

• Dana Moneter Internasional (IMF) menyebutkan bahwa kondisi gagal bayar utang Rusia tidak akan berdampak pada krisis keuangan global.

Gagal bayar Rusia terhadap utangnya setelah limpahan sanksi negara-negara barat atas invasinya ke Ukraina tidak terelakkan lagi. Namun kabar baiknya, Dana Moneter Internasional atau IMF mengungkapkan bahwa kondisi tersebut tidak akan berdampak pada krisis keuangan global.

Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgiva mengatakan, sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat dan negara-negara lain sudah memukul perekonomian Rusia dan memicu resesi mendalam negara tersebut. Georgiva menambahkan, perang di Ukraina juga berdampak pada kenaikan harga pangan dan energi yang menyebabkan kelaparan di Afrika.

“Dalam hal pembayaran wajib hutang, saya katakan bahwa kita tidak lagi menganggap default Rusia sebagai peristiwa mustahil. Rusia mampu membayar hutangnya, tetapi tidak dapat diakses sepenuhnya. Saya lebih khawatir pada adanya konsekuensi yang melampaui Rusia dan Ukraina,” papar Georgiva dalam wawancara dengan CBS seperti diwartakan dalam The Guardian.

Kepala Ekonom Bank Dunia Carmen Reinhart memperingatkan bahwa Rusia dan sekutunya Belarusia sangat dekat dengan default. Apakah default Rusia dapat memicu krisis keuangan secara global, Reinhart mengatakan bahwa dirinya tidak melihat munculnya risiko tersebut.

Total eksposur bank ke Rusia tercatat sebesar US$120 miliar, namun jumlah tersebut secara sistematis tidak signifikan dan tidak relevan. Sebelumnya, Reinhart juga mengatakan IMF akan menurunkan perkiraan terhadap pertumbuhan ekonomi global tahun ini dari 4,4 persen karena adanya perang.

Di sisi lain, pada Minggu (13/3/2022) Rusia mengatakan bahwa mereka mengandalkan China sebagai penopang dan dukungan terhadap pukulan ekonomi yang dilimpahkan ke pemerintahan Putin. Tetapi AS telah mengultimatum Beijing untuk tidak memberikan dukungan apapun.

Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov menyebutkan akses Moskow terhadap cadangan devisa Rusia dan emas sebesar US$300 miliar dari US$640 miliar telah terputus. Namun mereka masih memegang sebagian cadangannya dalam mata uang China.

“Kami melihat tekanan yang diberikan negara-negara Barat terhadap China untuk membatasi perdagangan timbal balik dengan Rusia. Tentu saja ada yang membatasi akses ke cadangan itu,” kata Silanov.

Seperti dilaporkan, Rusia akan membayar dua bunga utangnya pada 16 Maret 2022 mendatang. Namun, Silaunov mengatakan pihaknya akan mendapat masa tenggang 30 hari untuk melakukan pembayaran kupon.