freightsight
Sabtu, 27 April 2024

PENGIRIMAN DARAT

RMKE membidik Potensi Angkutan Bongkar Muat Batu Bara Lewat Jalur Kereta Api

28 November 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

via kalogpalembang.blogspot.com

RMKE bidik potensi angkutan batu bara melalui kereta api.

Potensi kereta api untuk sarana angkutan batu bara punya peluang di masa depan.

Emiten pertambangan bergerak dalam sektor batu bara, PT RMK Energy Tbk (RMKE) membidik potensi angkutan batu bara melalui kereta api. Hal ini dilakukan sebagai upaya memudahkan proses angkutan dan bongkar muat batu bara yang selama ini dinilai kurang efektif, karena menggunakan truk.

Sebelumnya, perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2021 ini sudah membangun stasiun bongkar muat di Gunung Megang, Muara Enim, Sematera Selatan. Vincent Saputra Finance Director RMKE mengatakan bahwa mengangkut batu bara dengan kereta jauh lebih murah dibandingkan menggunakan truk.

Beliau mengatakan, dengan kereta api, tarif dibebankan yaitu Rp 670-Rp 720 per ton per km, sementara menggunakan truk Rp 1.600 – Rp 2.000 per ton per km. Bukan hanya itu, klien lebih mudah melakukan bongkar muat dengan train loading system (TLS), yang tentunya berbeda dengan pengangkutan dengan truk dilakukan secara konvensional.

“Selain itu dari segi volume, pengangkutan batu bara dengan kereta api memuat 2.800 ton per kereta, sementara dengan truk hanya 30 ton per truk,” kata Vincent di Menara Kompas, Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Vincent menilai bahwa potensi kereta api untuk sarana angkutan batu bara punya peluang di masa depan, sehingga pihaknya terus berupaya memenuhi kebutuhan tersebut. Saat awal pembangunan tahun 2016, kereta api yang beroperasi ada 1, tapi saat ini sudah ada 15, dengan jumlah stasiun bongkar muat 4 stasiun.

“Sumsel ini cadangan batu baranya banyak, problemnya adalah batu bara ini enggak bisa keluar, karena infrastrukturnya belum memadai. Termasuk jalan raya, yang kemacetannya parah, dan kedepan ini enggak digunakan lagi. Kita melihat jangka panjang, pasti kereta api,” ujar Vincent.

Adapun beberapa perusahaan batu bara merupakan klien RMKE, seperti Adaro Energy, Baramulti dan banyak lagi. Untuk memaksimalkan proses logistik RMKE dan membangun jalan.

“Semua bermuara ke Sungai Musi. Kita ada sinergi dengan KAI, KAI enggak usah bangun stasiun bongkar muat, KAI diuntungkan dari angkutan, dan kami diuntungkan dari jasa bongkar. Jadi sama-sama menguntungkan,” ungkap dia.

Capex RMKE 2023 Sebagai informasi tahun 2023 RMKE menganggarkan Capex atau belanja modal Rp380 miliar. Adapun dana tersebut digunakan membangun hauling road. Adapun hauling road dibangun dua sesi, sesi I sepanjang 20-25 km dan sesi II sepanjang 40 km.

Perseroan juga membidik pertumbuhan transaksi (trading) batu bara mencapai 3 metric ton dan service sebesar 10,8 metric ton di tahun 2023. Di kuartal III 2022, RMKE mencatatkan laba bersih 296,3 miliar atau tumbuh 153,9% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Di samping itu, pendapatan perseroan ikut tumbuh 160% menjadi sebesar 1,9 triliun. Adapun target RMKE untuk ke depannya, antara lain menjadi pelabuhan batubara yang bisa mengangkut sedikitnya 25 juta ton per tahun.

RMKE tentu juga bercita-cita untuk bisa mengembangkan stasiun bongkar muat dengan kapasitas minimal 17 juta ton per tahun. RMKE juga menargetkan bisa membangun stasiun pemuatan batu bara hulu yang dekat dengan lokasi penambangan batubara demi meningkatkan jumlah batubara yang dimuat.

Mengembangkan usaha jasa penunjang untuk industri batubara seperti pengangkutan, kontraktor penambangan dan jasa penunjang lainnya juga mengakuisisi kelompok usaha di bidang energi.