freightsight
Kamis, 9 Mei 2024

TEKNOLOGI

RI Kembangkan Sistem Pemantauan Lalu Lintas Pelayaran

13 Juni 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

via envato.com

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut kembangkan Sistem Pemantauan Terpadu Indonesia pada Navigasi atau I-Motion.

Indonesia kembali menghadiri pertemuan tahunan Asia Pacific Heads of Maritime Safety Agencies (APHoMSA) ke-23.
Pada Pertemuan tersebut, Delegasi Indonesia menyampaikan kertas pada bidang keselamatan kapal pesiar, termasuk soal keselamatan pelaut dengan menunjukkan Sistem Pemantauan Terpadu Indonesia pada Navigasi atau I-Motion.

Kasubdit Perambuan dan Perbengkelan Direktorat Kenavigasian, Yudhonur Setyaji, menjelaskan I-Motion adalah sebuah sistem yang dibangun oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut cq.
“Direktorat Jenderal Perhubungan Laut selaku Otoritas Maritim Indonesia memiliki tugas dan fungsi menciptakan keselamatan dan pelayaran keamanan serta perlindungan lingkungan maritim, khususnya di wilayah Asia Pasifik sebagai anggota APHoMSA" katanya.
Untuk itu, imbuh Yudho, pada pertemuan tersebut disampaikan pengembangan I-Motion sebagai wujud komitmen dalam melaksanakan tugas dan fungsi.

I-Motion dapat digunakan untuk melakukan pemantauan lalu lintas kapal secara real-time dan historis, meningkatkan keselamatan dan efisiensi navigasi pelayaran, sekaligus mendukung layanan perlindungan lingkungan maritim.
Selain pemantauan secara real-time, I-Motion memiliki beberapa fitur lain seperti kepadatan peta, data eksplorasi, informasi detail kapal dan kapal pesiar, dukungan informasi cuaca, Pengawasan CCTV dan aliran komunikasi radio VHF, serta analisis lalu lintas laut dan manajemen pengguna.

Menurut Yudho, selain mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi dalam pengawasan lalu lintas kapal pesiar di Perairan Indonesia dalam mewujudkan keselamatan kapal pesiar dan perlindungan lingkungan maritim, I-Motion juga dapat dimanfaatkan dan dapat bersinergi dengan sistem yang dimiliki oleh Kementerian/Lembaga lainnya.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, juga telah melakukan komunikasi dan konsultasi dengan stakeholder dan instansi terkait melalui penyelenggaraan workshop.
Hal ini dilakukan selain untuk memberikan informasi terbaru tentang I-Motion agar pengembangan sistem tersebut dapat sesuai dengan standar keamanan siber, juga untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan navigasi pelayaran kapal pesiar.
“Untuk itu, pada kesempatan ini kami memaparkan tentang pengembangan Sistem I-Motion pada pertemuan APHoMSA, untuk mendapatkan masukan dan komentar dari para anggota, juga untuk membuka peluang kolaborasi negara anggota lain dengan Indonesia dalam hal pengembangan I-Motion,” ujar Yudho.
APHoMSA merupakan forum kerja sama terkait keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim di wilayah Asia-Pasifik untuk mengidentifikasi dan mengkoordinasikan kerja sama maupun upaya upaya teknis secara internasional.
Forum yang diselenggarakan setiap tahunnya sejak tahun 1996 ini membahas tentang isu-isu terkait perlindungan lingkungan maritim, keselamatan dan keamanan pelayaran termasuk kesejahteraan pelaut, respons terhadap kecelakaan di laut, kerja sama regional, serta isu-isu maritim terkait lainnya.

Pertemuan APHoMSA ke-23 diselenggarakan oleh Pemerintah Australia melalui Australian Maritime Safety Authority dan Pemerintah Mongolia melalui Mongolia Maritime Administration pada tanggal 5 s/d 8 Juni 2023 di Sydney.

Pada pertemuan dimaksud Indonesia mengirimkan 5 orang Delegasi yang dipimpin oleh Kasubdit Perambuan dan Perbengkelan Direktorat Kenavigasian, beranggotakan Kasubdit Telekomunikasi Pelayaran dan staf teknis dari Direktorat Kenavigasian Ditjen Perhubungan Laut.