freightsight
Sabtu, 23 November 2024

DOMESTIK

KKP Dorong Blue Economy untuk Keberlangsungan Ekosistem Kelautan

17 Mei 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Industri Kelautan Indonesia

Dokumentasi via kkp.go.id

Blue Economy dapat membuka peluang investasi dan lapangan kerja serta mendongkrak perekonomian nasional.

Blue Economy (ekonomi biru) saat ini tengah menjadi sorotan fokus Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang menekankan keseimbangan dua aspek ekosistem kelautan yaitu ekologi dan ekonomi.

Keberlanjutan sektor kelautan dan perikanan Indonesia tidak hanya dilihat dari sektor kelautan sebagai sumber komoditas saja, tetapi juga menekankan pada menjaga kelestarian lingkungan hidup di ekosistem bahari.

Demikian seperti ditegaskan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat dialog dengan Co-Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Aruna Farid Naufal Aslam di Jakarta pada Jumat (13/5/2022).

Dialog ini merupakan salah satu dari rangkaian acara Jabar Harmoni Podcast episode ke-2 yang digelar Ikatan Alumni ITB Jawa Barat dengan mengusung tajuk "Mas Treng Jalesveva Jayamahe?".

Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan, Blue Economy dapat membuka peluang investasi dan lapangan kerja serta mendongkrak perekonomian nasional.

"Oleh karena itu KKP memiliki 33 fokus program sepanjang 2021-2024 mulai dari penangkapan terukur, budidaya berorientasi ekspor, dan kampung bahari berbasis kearifan lokal," kata Sakti Wahyu Trenggono.

Farid Naufal melihat potensi maritim Indonesia sangat besar. Indonesia sebagai negara terbesar kedua penghasil ikan di dunia tentu punya potensi yang harus dipertahankan.

Aruna hadir dan berkomitmen untuk membantu kesejahteraan para nelayan dan masyarakat pesisir. Ia juga berharap 5 hingga 10 tahun ke depan menjadi perusahaan yang berfokus pada keberlanjutan dan mampu mengejar pertumbuhan lebih dari lima kali hanya dengan memenuhi pesanan dari pelanggan yang ada.

Selain itu, Aruna sependapat dengan KKP bahwa Indonesia kaya dengan sumber daya hasil laut dimana dua pertiga wilayah Indonesia adalah laut, sehingga Aruna melihat banyak potensi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat pesisir khususnya para nelayan Indonesia.

Aruna juga mengutamakan proses bisnis berkelanjutan dengan terus memberi edukasi pada nelayan untuk melindungi ekosistem pesisir berupa penggunaan alat tangkap ramah lingkungan dan mencegah penangkapan ikan berlebihan.

Ia juga menyampaikan komitmennya untuk menjadikan laut sebagai mata pencaharian potensial bagi semua orang terutama nelayan dan masyarakat pesisir.