freightsight
Jumat, 26 April 2024

INFO INDUSTRI

Rantai Pasok Pangan dan Energi Perlu Terus Dijaga demi Hadapi Disrupsi

22 November 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Via medcom.id

Jokowi mengemukakan dua sektor prioritas mendorong pemulihan ekonomi global yaitu rantai pasok resilient dan industri kreatif.

Ada beberapa strategi membangun rantai pasok yang resilient.

Presiden Joko Widodo mengemukakan bahwa ada dua sektor prioritas yang dapat mendorong upaya pemulihan ekonomi global yaitu rantai pasok yang resilient dan industri kreatif sebagai salah satu pertumbuhan baru. Hal itu juga disampaikan Presiden pada Dialog Informal Pemimpin APEC di Queen Sirikit National Convention Center, Bangkok, Jumat 18 November 2022 lalu.

Rantai pasok pangan dan energi ini tentu saja perlu dijaga serta sumber alternatif, rute dan hub logistik baru yang perlu didukung investasi baru. Hilirisasi menjadi kunci supaya suatu negara berkembang bisa menjadi bagian rantai pasok melalui produksi barang yang di dalamnya memiliki nilai tambah, bukan hanya sebagai sumber bahan baku saja.

Menanggapi hal tersebut, Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi di sini mengatakan bahwa rantai pasok yang resilient tentu memang sangat dibutuhkan demi bisa menghadapi dinamika dan disrupsi rantai pasok yang saat ini terus terjadi.

"Dinamika rantai pasok yang sangat signifikan terjadi pada masa pandemi. Selain berupa gangguan pasokan, gangguan juga terjadi dalam transportasi termasuk kelangkaan kontainer yang berdampak besar terhadap logistik industri," kata Setijadi dalam keterangan, Minggu 20 November 2022

Gangguan ini pun juga terjadi dari kondisi geopolitik global seperti perang Rusia-Ukraina, perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok, serta konflik Tiongkok dan Taiwan. Berbagai gangguan dan disrupsi rantai pasok ini telah dilalui, tetapi para pelaku industri harus melakukan antisipasi baik itu terhadap fenomena serupa maupun berbeda termasuk terhadap ancaman resesi ekonomi di tahun 2023.

Setijadi di sini pun juga menjelaskan bahwa ada beberapa strategi membangun rantai pasok yang resilient. Pertama, yaitu dengan peningkatan kemampuan dan kecepatan adaptasi pada dinamika dalam lingkup domestik, regional dan global.

Kedua, membangun jejaring kerja sama serta penguasaan rantai pasok global. Keberadaan dalam rantai pasok global ini memang berisiko, tetapi dengan penguasaan yang baik tentu hal ini malah memudahkan untuk bisa mengatasi disrupsi.

Ketiga, demi bisa mengantisipasi gangguan sumber pasokan dan jaringan transportasi, strategi sourcing juga perlu diubah dari single sourcing menjadi global sourcing dengan multiprovider, multicounty dan multi region.

Keempat, hilirisasi demi bisa meningkatkan nilai jual komoditas. Pengembangan industri hilir ini sangat perlu demi bisa memperkuat struktur industri dan mengurangi ketergantungan bahan baku. Untuk industri farmasi, misalnya ada sekitar 95% bahan baku yang berasal dari impor.

Kelima, pemanfaatan teknologi informasi ini juga perlu ditingkatkan demi bisa mendukung efisiensi dan efektivitas logistik dan rantai pasok serta untuk bisa mengembangkan juga memperkuat rantai pasok domestik sebagai salah satu upaya untuk bisa mengurangi ketergantungan rantai pasok global.