freightsight
Jumat, 22 November 2024

INFO INDUSTRI

Produsen Mobil Dunia Diam-Diam Putuskan Rantai Pasok dengan China

2 Januari 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

via pexels

Kelompok produsen mobil internasional kini telah meluncurkan upaya untuk mengurangi ketergantungan mereka pada pembuat komponen China.

Selama 20 tahun terakhir, China telah bangkit dari ketidakjelasan menjadi pemimpin global dalam industri suku cadang mobil. Pertumbuhannya didorong oleh pembuat mobil Eropa dan Amerika yang meningkatkan produksi komponen mereka ke China untuk menghemat biaya dan menjalin hubungan dengan pasar mobil terbesar di dunia.

Tetapi menurut eksekutif industri dan pakai rantai pasok di Ford, Ted Cannis, kelompok internasional kini telah meluncurkan upaya untuk mengurangi ketergantungan mereka pada pembuat komponen China.

“Ada pemikiran ulang skala besar tentang operasi logistik di seluruh industri,” kata Ted Cannis.

Langkah tersebut dipicu oleh dua perkembangan. Yang pertama adalah ketidakpastian yang disebabkan oleh kebijakan nol Covid-19 China yang memaksa pabrik tutup dalam waktu singkat.

“Semakin lama pandemi berlangsung, semakin banyak ketidakpastian,” kata bos Volvo Car Jim Rowan awal tahun ini, ketika mengumumkan pembuat mobil yang didukung Geely meningkatkan penggunaan komponen non-Cina.

Lalu yang kedua adalah kekhawatiran jangka panjang tentang pemisahan politik yang lebih besar jika terjadi gangguan hubungan China dengan komunitas internasional yang dapat mengancam perdagangan. Meskipun sebagian besar kelompok internasional tidak mungkin meninggalkan pasar China sepenuhnya, mereka memperkirakan aliran komponen dari negara tersebut ke pabrik di seluruh dunia akan turun seiring waktu.

Akibatnya, pabrikan asing bertujuan untuk membuat suku cadang dan mobil di China secara eksklusif untuk digunakan di dalam negeri. Hal ini mengurangi ketergantungan mereka pada pabrik-pabrik China untuk barang-barang yang dijual di luar negeri, sambil mempertahankan rantai pasokan lokal yang aman untuk pabrik mereka sendiri di dalam negeri.

Menurut sebuah laporan dari Universitas Sheffield Hallam pada Desember ini, seperempat suku cadang mobil yang diekspor China berakhir di pabrik AS saat ini. Hal itu menyoroti kebangkitan China sebagai pemasok global selama dua dekade terakhir.

Secara pribadi, pengusaha industri mobil menarik kesejajaran dengan pengalaman mereka di Rusia setelah invasi Presiden Vladimir Putin ke Ukraina. Kemudian, grup dari Renault hingga Mercedes-Benz terpaksa menghentikan atau menjual pabrik di Rusia, sementara komponen penting, seperti paladium, harus dipasok ke tempat lain.

“Saya pikir industri mobil dikejutkan oleh Rusia dan Ukraina,” kata Cannis.

“Hubungan AS-Tiongkok lebih sulit daripada sebelumnya,” sambungnya.