freightsight
Sabtu, 23 November 2024

INFO INDUSTRI

Potensi Bauksit Nomor 6 Dunia, DPR: RI Harus Merdeka Impor Aluminum

13 Februari 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Aluminium

Aluminium (ALEXANDER KOERNER/GETTY IMAGES) via Pix...

• Indonesia dengan potensi bauksit terbesar nomor 6 dunia dinilai mampu lepas dari impor aluminium sebagai produk olahan bauksit.

• Langkah percepatan produksi aluminium yang dilakukan pemerintah diharapkan mampu membuat RI bebas impor dan sebaliknya, potensi ekspor aluminium.

Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Kadir Kading meminta PLN dan Inalum mempercepat produksi aluminium dalam negeri agar Indonesia merdeka dari impor aluminium. Menurutnya, Indonesia sebagai negara dengan potensi bauksit nomor 6 di dunia dinilai mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan sendiri tanpa harus melakukan impor dari luar negeri.

“Produksi Inalum saat ini 250 ribu ton sedangkan kebutuhan domestik sekitar 700 ribu ton per tahun, itu artinya masih perlu tambahan produksi sekitar 500 ribu ton,” ungkap Kading dalam keterangannya melalui laman DPR, Senin (7/2/2022).

Politisi Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mendorong instansi dan lembaga terkait untuk melakukan sinergi dalam mewujudkan peningkatan produksi tersebut. Misalnya seperti yang terjadi pada salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri peleburan aluminum, PT Inalum (Persero), memerlukan dukungan tambahan energi listrik untuk memperbesar kenaikan produksinya.

“Oleh karena itu perlu adanya sinergi dari semua pihak agar percepatan peningkatan produksi ini dapat terwujud. Memperbesar produksi ini adalah kunci di enegeri pembakaran, sebagiannya lagi dilakukan oleh PLN. Oleh karena itu kita akan terus mendorong PLN, Inalum, dan BUMN untuk melakukan percepatan,” tambahnya.

Sebagai upaya mendukung rencana tersebut, Kading mengungkapkan Komisi VII DPR akan membentuk tim yang bertugas untuk mengawal percepatan peningkatan produksi aluminium.

“Komisi VII DPR berencana membentuk tim pengawas untuk mengawasi percepatan produksi aluminium ini, meningkatkan produksi aluminium” pungkasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga juga mengatakan hal serupa yakni pihaknya mendorong sinergi PT Inalum dengan PLN dalam hal penyediaan sumber daya listrik guna memenuhi kebutuhan energi listrik yang dapat menunjang percepatan kapasitas produksi PT Inalum.

Sinaga menuturkan, saat ini hilirisasi produk aluminium dinilai sudah cukup bagus meski sebagian besar bahan aluminium masih bergantung pada impor. Untuk itu, pemanfaatan bauksit sebagai bahan mentah dari aluminium perlu ditingkatkan.

Sebagai informasi, bijih bauksit adalah batuan dengan kandungan tiga mineral utama yang berikatan dengan mineral silikat berupa kaolin dan besi. Bauksit merupakan bahan baku pembuatan aluminium yang merupakan salah satu sumber daya dengan cadangan terbesar di Indonesia. Melalui upaya percepatan ini, diharapkan Indonesia dapat segera merdeka dari impor aluminium, bahkan bila perlu melakukan ekspor aluminium ke depannya.