freightsight
Kamis, 25 April 2024

INFO INDUSTRI

Perpanjangan Tarif Impor Tenaga Surya, China Kritik Keras Amerika

10 Februari 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Tenaga surya

Tenaga Surya via Pixabay

• China Kritik kebijakan AS terkait perpanjangan tarif impor energi tenaga matahari yang dianggap mendistorsi perdagangan internasional dan mengganggu ekosistem pengembangan energi bersih dan rendah emisi.

• Kapasitas pembangkit Surya di China mencatatkan pertumbuhan tertinggi dalam setahun yaitu 306,6 (GW) setelah sebelumnya hanya sekitar 54,9 gigawatt (GW).

Kementerian Perdagangan China mengkritik kebijakan Pemerintah Amerika Serikat (AS) atas perpanjangan masa pengenaan tarif impor produk pembangkit listrik tenaga surya. Menteri Perdagangan China menyatakan, perpanjangan tarif solar cell mendistorsi perdagangan internasional dan mengganggu laju pengembangan energi bersih dan rendah emisi.

Sebagai informasi, Presiden Joe Biden pada Jumat (4/2/2022) memberlakukan perpanjangan tarif impor atas peralatan energi surya untuk 4 tahun ke depan. Namun Biden memberlakukan pengecualian panel bifacial yang menghasilkan daya di kedua sisi sebagai proyek dominan di antara proyek besar AS. Proyek tersebut dikenakan pelonggaran tarif impor berbeda dengan produk tenaga surya lainnya.

Tarif itu pertama kali diberlakukan oleh administrasi pemerintahan Donald Trump pada 2018. Trump memanfaatkan kuasa hukum di Pasal 201 pada Undang-Undang Perdagangan 1974. Tarif bea yang mulanya 30% dipangkas menjadi 15%. Kebijakan tersebut menjadi cikal bakal perang dagang dengan China hingga menentang pemberlakuan tarif impor tenaga surya berkepanjangan.

"Pemerintah AS bersikeras memperpanjang penerapan tindak pasal 201 meskipun banyak tentangan kuat dari dalam dan luar negeri. Tindakan ini membuat perkembangan industri AS tidak sehat dan mendistorsi tatanan normal perdagangan internasional dalam sektor produk energi baru," kata Kementerian Perdagangan China dalam sebuah pernyataan.

China berharap bahwa Amerika Serikat segera mengambil "tindakan nyata" untuk memfasilitasi perdagangan bebas produk energi baru serta turut berkontribusi pada pengembangan global ekonomi emisi gas rumah kaca yang rendah.

Berawal dari tingginya pertentangan pihak luar negeri dan meningkatkan permintaan dalam negeri, produsen pembangkit listrik energi matahari di China tengah memperkuat ceruk pasar di dalam negeri.

Kapasitas pembangkit Surya di China mencatatkan pertumbuhan tertinggi dalam setahun yaitu 306,6 (GW) setelah sebelumnya hanya sekitar 54,9 gigawatt (GW). Beijing menargetkan total kapasitas gabungan tenaga angin dan Surya menjadi 1.200 GW
Beijing sebelumnya menargetkan total kapasitas gabungan energi matahari dan tenaga angin menjadi 1.200 GW pada akhir dekade dengan angka sebelumny hanya 635 GW akhir tahun lalu.