freightsight
Senin, 25 November 2024

IMPOR

Perum Bulog laporkan 300.000 Ton Beras Impor Mulai Masuk Indonesia

21 Juli 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

img.jakpost.net

Bulog melaporkan 300.000 ton beras impor tahap dua mulai masuk Indonesia.
**Bulog juga terus menyerap beras petani untuk memastikan pasokan beras nasional aman. **

Perum Bulog melaporkan sudah ada sebanyak 300.000 ton beras impor tahap dua mulai masuk ke Indonesia dan akan terealisasi seluruhnya pada Bulan Juli 2023.

Awaludin Iqbal selaku Sekretaris Perusahaan Perum Bulog menyampaikan bahwa beras yang masuk pada tahap dua ini berasal dari Vietnam, Thailand dan Pakistan, dengan porsi terbanyak yaitu berasal dari Vietnam dan Thailand.

“Sudah hampir selesai [realisasi tahap dua]. [Beras impor yang masuk] tahap kedua dari Vietnam, Thailand, dan Pakistan,” kata Iqbal kepada Bisnis.com, Kamis (20/7/2023).

Beras yang masuk merupakan bagian dari penugasan 2 juta ton hingga akhir Bulan Desember 2023. Adapun pada tahap satu, Bulog di sini pun juga telah merealisasikan 500.000 ton beras impor.

Ini tentu saja sudah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Maret 2023. Adapun, realisasi beras impor tahap ketiga akan segera dimulai sekitar akhir Juli atau Agustus 2023. Berdasarkan data Perum Bulog, stok beras yang ada di Gudang Bulog kini jumlahnya sebanyak 750.000 ton.

Di samping itu, Bulog di sini pun juga terus menyerap sebanyak-banyaknya beras petani untuk bisa memastikan pasokan beras nasional dalam jumlah yang aman.

Hingga 19 Juli 2023, Bulog di sini pun juga telah tercatat sudah menyerap lebih dari 700.000 ton beras petani dalam negeri dan akan terus menyerap selama produksi masih ada dan sesuai ketentuan.

Di sisi lain, dengan adanya ancaman El Nino yang diprediksi mencapai puncaknya di Agustus dan September 2023 membuat pemerintah justru kini semangat terus melakukan berbagai langkah antisipasi.

Bulog sendiri di sini pun juga ikut memastikan bahwa seluruh gudangnya dipenuhi stok beras, serta menyediakan kebutuhan beras yang ada di tingkat lokal baik secara offline maupun online dan melalui outlet-outlet binaannya seperti RPK (Rumah Pangan Kita) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta jaringan retail modern yang ada.

Di samping itu, Kementerian Pertanian (Kementan) di sini pun juga telah menyiapkan 9 strategi untuk bisa menghadapi El Nino.

Adapun strategi tersebut yakni dengan mengidentifikasi dan memetakan lokasi terdampak kekeringan, melakukan percepatan tanam untuk bisa mengejar sisa hujan, peningkatan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam, peningkatan ketersediaan air dengan membangun atau memperbaiki embung dan parit, sumur dalam, sumur resapan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier serta pompanisasi.

Selanjutnya, penyediaan benih tahan kekeringan dan organisme pengganggu tanaman (OPT), melakukan program 1.000 hektare adaptasi serta mitigasi dampak El Nino yang membantu mengembangkan pupuk organik terpusat dan mandiri, dukungan pembiayaan KUR dan asuransi pertanian, serta penyiapan lumbung pangan.