Sentral berita, analisis dan data logistik di Indonesia

Kemendag menegaskan pasokan beras impor 500.000 ton harus segera masuk ke Indonesia sebelum panen raya.

Saat panen raya, Zulhas akan meminta Perum Bulog membeli beras dari petani dengan harga terbaik.

Zulkifli Hasan atau biasa disapa Zulhas selaku Menteri Perdagangan menegaskan bahwa pasokan beras impor sebanyak 500.000 ton harus segera masuk ke Indonesia sebelum panen raya. Zulhas di sini pun juga meminta Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) untuk segera menyelesaikan importasi sebelum masa panen berlangsung, sehingga tidak akan dapat mengganggu harga gabah dan beras di petani.

“Desember kalau enggak salah baru 70.000 ton yang masuk dan habis. Januari nanti enggak tahu bisa dapat berapa, Februari itu sudah terakhir karena Maret sudah panen,” jelas Zulhas di halaman Gedung Kementerian Perdagangan, Jumat (6/1/2023).

Nantinya saat masuk musim panen raya, tentu saja Zulhas akan segera meminta Perum Bulog untuk bisa membeli beras dari petani dengan harga terbaik dan menyerap dengan maksimal.

“Jadi Maret nanti Perum Bulog tugasnya berapa pun beli dari masyarakat [petani] dengan harga terbaik bukan harga paling tinggi atau paling murah,” tegasnya.

Dengan demikian, lanjut Zulhas, tidak akan ada yang dirugikan, bagi masyarakat dapat beras yang subsidi tetapi petani mendapat harga yang sangat mahal dan tentu akan meningkatkan kesejahteraannya. Diberitakan sebelumnya, bahwa Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal menyampaikan tentang target mendatangkan 200.000 ton beras pada bulan Desember 2022, saat ini juga sudah seluruhnya masuk ke Indonesia.

Namun, pasokan tersebut juga belum semuanya masuk ke gudang Perum Bulog karena memang terkendala cuaca sehingga ini bisa saja menghambat proses pembongkaran barang.

“Memang ada kendala karena ombak dan curah hujan tinggi sehingga sebagian kecil kapal beras impor ini belum berlabuh,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (3/1/2023).

Iqbal di sini pun tentu saja juga menegaskan bahwa pasokan beras yang berasal dari Thailand, Vietnam, Pakistan dan Myanmar, akan datang seluruhnya maksimal pada pertengahan Februari 2023. Perum Bulog pun kali ini pun tentu saja juga telah menggelontorkan dana sekitar Rp4,4 triliun untuk melakukan impor dari empat negara dengan harga per kilogramnya yaitu Rp8.800.