freightsight
Jumat, 19 April 2024

INFO INDUSTRI

API Tawarkan Solusi Untuk Masalah Gangguan Suplai Dari China

1 November 2021

|

Penulis :

Editor Freightsight

Aneka warna tekstil di toko

Textile Shop © Bearfotos via Freepik

Saat ini rantai pasokan industri tekstil dari China ke Indonesia memang sedang mengalami masalah, akibat adanya krisis listrik yang dialami oleh China. Untuk mengatasi hal tersebut API menyarankan untuk menggunakan bahan baku lokal. Bahkan solusi ini juga bisa digunakan sebagai solusi jangka panjang.

Saat ini sebagian besar bahan baku tekstil Indonesia masih didatangkan dari China, hal ini sebagaimana dikatakan oleh Rizal Tanzil, selaku Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia. Dengan keadaan demikian, cepat atau lambar krisis China akan menekan pelaku industri di dalam negeri.

"Kalau mau jangka panjang ya kemandirian bahan baku. Itu jadi solusi, kita jadi tidak tergantung dengan negara lain, sehingga industri kain lokalnya bagus," terang Rizal.

Dari penuturan Rizal diketahui bahwa saat ini, gangguan krisis listrik di China memang belum begitu berpengaruh pada kondisi suplai bahan baku tekstil ke Indonesia. Akan tetapi, apabila krisis ini terus berkelanjutan, dan berkepanjangan maka diperkirakan dampaknya akan segera terasa.

Di sisi lain, saat ini para pelaku usaha juga masih mengalami kendala lain, yakni macetnya pengapalan karena kontainer yang langka, dan juga biaya pengapalan yang meningkat drastis.

"Karena persoalan kontainer juga agak lambat, jadi belum bisa teridentifikasi. Oh, ini gara-gara (krisis) listrik (di China), sambung Rizal.

Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini, kebutuhan di industri hilir memang belum bisa dipenuhi oleh suplai dalam negeri. Salah satu masalahnya adalah karena standart kualitas.

Masalah lain yang saat ini tengah dihadapi oleh para pelaku usaha tekstil adalah, harga kapas di pasar dunia kini juga sedang mengalami pelonjakan. Salah satu penyebabnya adalah gagal panen di Amerika Serikat akibat cuaca buruk yang terjadi.

Akan tetapi, untuk masalah yang satu ini, sebagian para pelaku usaha telah menemukan solusinya sendiri, yang mana mereka memilih untuk menggunakan bahan baku serat lain. Dengan demikian, kenaikan harga kapas di pasar dunia tidak begitu menekan ongkos produksi tekstil Indonesia secara menyeluruh.

"Bagi pemain yang pakai kapas ya pasti terasa (dampak kenaikan harga kapas), cuma kebanyakan di Jawa Tengah sudah tidak terlalu banyak (yang menggunakan bahan baku kapas)," kata Sekretariat Jendral Asosiasi Pertekstilan.