Sentral berita, analisis dan data logistik di Indonesia

Diketahui, salah satu sektor yang terbilang cukup tahan banting di masa pandemi Covid-19 ini adalah Pergudangan di Jabodetabek. Hal ini terlihat dari adanya tren positif permintaan pergudangan pada area kawasan Jabodetabek paďa kuartal III tahun ini.

Yunus Karim, selaku Head of Research Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia menyampaikan bahwa tren permintaan sewa gudang untuk area Jabodetabek ini, sudah menunjukan hasil yang baik atau positif di kuartal III tahun ini, meskipun memang disisi lain diketahui tidak ada pasokan baru pada periode tersebut.

"Penantian tetap sehat, sehingga ketersediaan gudang yang ada ruang relatif rendah," ujarnya, Kamis (21/10/2021).

Dari Yunus juga diketahui bahwa saat ini kebanyakan pengembang gudang hanya memilih untuk membangun gudang secara khusus berdasarkan permintaan pasar dan untuk para penyewa yang melakukan kontrak jangka panjang.

Diketahui permintaan gudang dari pihak e-commerce dan penyedia jasa logistik adalah hal membuat permintaan pasar pada pergudangan di kuartal III/2021 tetap bisa tumbuh positif, meskipun tidak ada pasokan gudang di kuartal tersebut.

Menurutnya, saat ini stok ruang gudang yang tersedia ada sekitar 2 juta meter persegi, dan dimungkinkan kedepan akan bertambah hingga 500.000 meter persegi gudang baru. Kini ada sekitar 93% ketersediaan gudang, nilai tersebut menunjukan adanya kenaikan, karena sebelumnya hanya naik sebesar 91% saja.

"Jadi kita bisa lihat ada kenaikan di tingkat ketersediaan, dan kalau dilihat dari masing-masing daerah juga masih cukup sehat. Apalagi untuk wilayah Cikarang yang merupakan pusat pasokan gudang modern yang tingkat ketersediaannya mencapai 88%. Kedepan, bakal ada tambahan sebanyak 500.000 meter persegi, dan akan berpengaruh pada tingkat okupansi," paparnya.

Sampai saat ini, diketahui bahwa pusat wilayah pergudangan memang hanya ada di beberapa daerah, seperti di Bekasi, Cikarang, dan Jakarta. Akan tetapi, belakangan ini, pihak e-commece memang mulai mencari-cari gudang di kawasan pusat kota.

“Selain dari ruang pergudangan, data center atau pusat data juga menjadi daya tarik bagi para investor dan pelaku bisnis, baik lokal maupun internasional,” ujarnya.