freightsight
Kamis, 18 April 2024

INFO INDUSTRI

Perang Rusia-Ukraina Sebabkan Pendapatan Indonesia Bertambah 111 Triliun

7 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekonomi indonesia

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

• Lonjakan harga komoditas semakin tinggi akibat dari perang Rusia vs Ukraina diperkirakan berdampak positif khususnya pada pendapatan pemerintah Indonesia.

• Rizal Taufikurahman selaku Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyampaikan di satu sisi konflik Rusia-Ukraina akan membawa keuntungan bagi perekonomian domestik.

Lonjakan harga komoditas yang semakin tinggi akibat dari perang Rusia vs Ukraina diperkirakan akan berdampak positif khususnya pada pendapatan pemerintah Negara Indonesia.

Bhima Yudhistira selaku Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) menyampaikan bahwa harga minyak mentah dunia Indonesia telah menembus 100 dolar AS per barel yang melebihi asumsi pada APBN 2022 sebesar 63 dolar AS per barel.

Kenaikan harga tersebut adalah termasuk komoditas lainnya menurut Bhima serta akan mendorong kenaikan penerimaan negara baik itu dalam bentuk pajak maupun pendapatan negara bukan pajak (PNBP).

“Maka diproyeksikan sepanjang tahun 2022 akan terjadi kenaikan pendapatan negara sebesar 111 triliun rupiah,” ungkapnya kepada Bisnis pada Kamis (3/3/2022).

Di samping itu, Bhima juga mengatakan bahwa selain dampak ke penambahan pendapatan negara tentunya pemerintah juga perlu memperhatikan dampak dari kenaikan harga komoditas ke inflasi domestik.

Beliau juga menjelaskan akan ada hal yang lebih urgent lagi bagaimana strategi pemerintah supaya harga komoditas tidak berdampak ke inflasi yang berlebihan di dalam negeri.

Pada kesempatan yang berbeda, Rizal Taufikurahman selaku Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) juga menyampaikan bahwa di satu sisi konflik Rusia-Ukraina akan membawa keuntungan bagi perekonomian domestik.

Konflik tersebut yang nantinya menyebabkan harga minyak dunia meningkat tinggi akan mendorong pendapatan negara serta mendorong kenaikan nilai PDB. Walaupun demikian, kenaikan harga minyak sangat berdampak pada kenaikan harga komoditas lainnya juga mendorong kenaikan inflasi.

Beliau menjelaskan akibat dari transmisi kenaikan harga minyak, laju inflasi akan meningkat yang mana saat ini harga beberapa komoditas yang bergejolak serta harga bahan pokok sudah mulai menanjak.

Beliau mengatakan lagi bahwa minyak, gas, serta daging kemungkinan harga bahan pokok juga bisa meningkat.