freightsight
Sabtu, 23 November 2024

PELABUHAN

Pengembangan Pelabuhan Anggrek di Gorontalo akan Segera Dimulai

29 Juli 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Pelabuhan Anggrek

Pelabuhan Anggrek via mediaindonesia.com

Pengembangan tahap pertama Pelabuhan Anggrek, Gorontalo yang menggunakan skema KPBU segera dimulai.

Pengelolaan Pelabuhan Anggrek yang dilaksanakan PT AGIT selama kurun waktu 30 tahun.

Pengembangan tahap pertama Pelabuhan Anggrek, Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo yang menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah juga Badan Usaha (KPBU) segera dimulai.

Penandatanganan perjanjian kredit atau pembiayaan antara PT Anggrek Gorontalo Internasional Terminal (AGIT) sebagai pengelola pelabuhan atau debitur, dengan Bank Negara Indonesia (BNI) dan PT Indonesia Infrastructure Finance selaku kreditur dilakukan pada kemarin (25/7/2022).

“Kami ditugaskan untuk mengajak pihak swasta untuk turut mengembangkan pelabuhan,” ungkap Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan dalam pernyataan tertulisnya, Senin (25/7/2022).

Budi menjelaskan PT AGIT tepat untuk mengembangkan Pelabuhan Anggrek dibangun dengan konsep smart port. Beliau merasa yakin pelabuhan tersebut dapat memberikan manfaat untuk kemajuan perekonomian juga meningkatkan daya saing Indonesia.

Beliau juga mengapresiasi PT AGIT telah berkomitmen merealisasikan juga mengoperasikan proyek ini walaupun di tengah pandemi Covid-19. Bukan hanya itu, Budi mengapresiasi BNI dan PT Indonesia Infrastructure Finance bersedia memberikan pendanaan dan konsisten mendukung terlaksananya pendanaan kreatif non APBN tersebut.

“Saya juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk Pelindo, yang selama ini telah bahu membahu dan berkolaborasi menjadikan Pelabuhan Anggrek ke depannya sebagai pusat kegiatan di Indonesia. Semoga kehadirannya bermanfaat untuk bangsa dan masyarakat,” ungkap Budi.

Gobel selaku Wakil Ketua DPR Rahmat sangat mengharapkan pembangunan pelabuhan memiliki potensi penyediaan logistik dan pangan tersebut bisa menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi. Khususnya untuk Provinsi Gorontalo termasuk daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Terluar).

"Oleh karenanya saya menyampaikan terima kasih kepada jajaran Kementerian Perhubungan dalam hal ini Ditjen Perhubungan Laut, sehingga pembangunan Pelabuhan Anggrek ini dapat terlaksana,” ungkap Rahmat.

Di samping itu, Hiramsyah Sambudhy Thaib selaku Direktur Utama AGIT mengatakan proyek tersebut adalah tantangan tersendiri.

Dengan skema KPBU, Hiramsyah mengatakan pengembalian dana investasi dikeluarkan bukan hanya tergantung terhadap efisiensi pengelolaan pelabuhan, tetapi juga sangat ditentukan bagaimana meningkatkan perekonomian juga arus barang dari dan ke Gorontalo.

“Tantangan kami tidak sebatas mengelola pelabuhan saja, tapi bagaimana membuat pengembangan pelabuhan ini menjadi lokomotif, untuk memperkuat ekosistem perekonomian Gorontalo menjadi destinasi investasi yang menarik. Menjadi bagian ekosistem dan sinergi pembangunan Gorontalo, adalah salah satu visi dan misi AGIT,” ungkap Hiramsyah.

Pengelolaan Pelabuhan Anggrek yang dilaksanakan PT AGIT selama kurun waktu 30 tahun. Hal tersebut sesuai dengan Perjanjian KPBU Pelabuhan Anggrek antara Kementerian Perhubungan bersama PT AGIT telah ditandatangani pada 2021.

Di tahap pertama, pembangunan akan dilakukan antara lain yaitu dermaga, lapangan peti kemas (kontainer), dan kargo begitu juga dengan fasilitas pendukung lainnya.