freightsight
Kamis, 25 April 2024

PENGIRIMAN UDARA

Pemerintah Putuskan Tambah Angkutan Udara Perintis

19 Januari 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Angkutan udara

Angkutan udara via dishub.kaltimprov.go.id

• Kementerian Perhubungan memutuskan untuk kembali menambah Program Angkutan Udara Perintis Direktorat Jenderal Perhubungan Udara di tahun ini.

• Novie juga menyampaikan harapannya agar untuk ke depan, program ini bisa terus dilanjutkan, sehingga akan memberikan manfaat untuk masyarakat yang memang tinggal di wilayah-wilayah dengan akses terbatas.

Kementerian Perhubungan memutuskan untuk kembali menambah Program Angkutan Udara Perintis Direktorat Jenderal Perhubungan Udara di tahun ini.

Novie Riyanto Selaku Direktur Jenderal Perhubungan Udara, menyampaikan pada tahun 2022 ini, penyelenggara angkutan udara perintis akan dilayani oleh 20 Koordinator Wilayah (Korwil) dengan jumlah rute penumpang sebanyak 244 rute penerbangan dan angkutan udara perintis kargo dengan banyak 41 rute dan 1 rute subsidi angkutan kargo.

“Sebelumnya pada 2021, hanya dilayani 20 Korwil dengan jumlah rute penumpang sebanyak 208 rute penerbangan dan angkutan udara perintis kargo sebanyak 38 rute, serta 1 rute subsidi angkutan udara kargo,” ujarnya melalui siaran pers, Rabu (12/1/2022).

Perlu diketahui bahwa Program Angkutan Udara Perintis memang merupakan salah satu fokus yang dimiliki pemerintah untuk bisa meningkatkan konektivitas dan mengatasi masalah logistik pada daerah terpencil, terluar, tertinggal, dan perbatasan (3TP). Jika permasalahan tersebut bisa diselesaikan, maka masyarakat yang tinggal di wilayah 3TP akan benar-benar bisa merasakan kehadiran pemerintah.

Pada tahun 2022 sendiri, untuk penerbangan awal angkutan udara perintis baik penumpang maupun kargo sebenarnya juga telah dilakukan pada beberapa Korwil, misalnya seperti pada Bandar Udara Sumenep di Jawa Timur, Bandar Udara Langgur di Maluku, Bandar Udara Mozes Kilangin di Mimika Papua, Bandar Udara Gunung Sitoli, Bandar Udara Sibisa di Sumatera Utara, dan Bandar Udara Andi Jemma di Luwu Utara Sulawesi Selatan.

“Diharapkan program ini dapat meningkatkan konektifitas dan menekan disparitas harga barang di wilayah 3TP, sehingga tidak ada lagi perbedaan harga barang pokok,” katanya.

Novie juga menyampaikan harapannya agar untuk ke depan, program ini bisa terus dilanjutkan, sehingga akan memberikan manfaat untuk masyarakat yang memang tinggal di wilayah-wilayah dengan akses terbatas.

“Pelaksanaan kegiatan angkutan udara perintis tidak terlepas dari dukungan pemerintah daerah dan operator penerbangan. Untuk itu, masing-masing Korwil dan operator penerbangan yang telah ditetapkan melalui hasil pelelangan, untuk tetap konsisten dan bertanggung jawab sehingga, kegiatan angkutan udara perintis ini dapat berjalan dengan baik dan lancar," imbuhnya