PENGIRIMAN DARAT
15 Februari 2022
|
Penulis :
Tim FreightSight
• Kementerian PUPR meminta konstruksi pembangunan jalan Akses Tol Makassar New Port segera dikerjakan
• Jalan Akses Tol Makassar New Port akan mendukung operasional Pelabuhan Makassar New Port memilki proyeksi kapasitas sebanyak 900.000 Teus pada 2023.
Kementerian Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (PUPR) meminta konstruksi pembangunan jalan Akses Tol Makassar New Port dikerjakan guna meningkatkan daya saing industri Indonesia.
Mohammad Zainal fatah selaku sekretaris Jenderal Kementerian PUPR mengatakan bahwa Jalan Akses Tol Makassar New Port diharapkan meningkatkan daya saing kawasan industri di Indonesia di lingkup regional maupun lingkup internasional.
“Saya berpesan supaya setelah groundbreaking, konstruksi segera dimulai, sehingga dapat selesai sesuai target yakni Juni 2022 atau bahkan lebih cepat,” ungkapnya melalui keterangan resmi.
Sebagai mana diketahui, groundbreaking pembangunan Jalan Akses Tol Makassar New Port diselenggarakan pada 7 Februari 2021 di lokasi rencana pembangunan tol tersebut yang lahannya telah diserahkan oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) kepada Kementerian PUPR.
Pembangunan Jalan Akses Tol Makassar New Port dilakukan oleh PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) merupakan anak usaha dari PT Margautama Nusantara (MUN) sekaligus operator serta pengelola Jalan Tol Seksi IV Makassar.
Adapun PT Margautama Nusantara (MUN) sebagai anak usaha dari PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META).
Nantinya Jalan Akses Tol Makassar New Port nantinya akan mendukung operasional Pelabuhan Makassar New Port memilki proyeksi kapasitas sebanyak 900.000 Teus pada 2023.
Sementara itu, beliau mengatakan bahwa kehadiran tol ini dapat memicu pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitar serta meningkatkan pemerataan hasil pembangunan yang nantinya dapat bermanfaat untuk masyarakat Sulawesi Selatan.
“Saya hanya ingin mengingatkan bahwa untuk membangung dengan cepat dan tepat waktu saja belum cukup, tetapi harus tetap menjaga kualitas dan lingkungan. Jalan tol akan dibangung memenuhi kriteria desain telah diisyaratkan Standar Pelayanan Minimal serta menerapkan ruang bebas dalam rangka meningkatkan keamanan serta keselamatan pengguna jalan,” ungkapnya.
Proyek ini pun diharapkan bisa memberikan multiplier effect untuk masyarakat karena akan meliatkan sekitar 1.000 tenaga kerja dan menciptakan peluang bagi pelaku ekonomi mikro maupun pelaku usaha bidang konstruksi di Sulawesi Selatan.
M. Ramdani Basri selaku Direktur Utama PT Nusantara Infrastructure Tbk., mengatakan bahwa pembangunan Jalan Akses Tol Makassar New Port merupakan kelanjutan dari komitmen perusahaan untuk terus berkontribusi mendorong pembangunan infrastruktur berkelanjutan dengan menciptakan konektivitas daerah.
“Adanya Jalan Akses Tol Makassar New Point diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi, distribusi serta logistik memperlancar jalur ekspor-impor menjadi satu solusi untuk mengurangi kemacetan angkutan barang atau logistik dengan akses langsung dari menuju ke Makassar New Port,” ungkapnya.
Ramdani pun juga menjelaskan bahwa proyek pembangunan Jalan Akses Tol Makassar New Port dengan panjang sekitar 3,2 kilometer di atas lahan seluas 2,74 hektare itu akan dilakukan tiga tahap.
Tahap pertama mulai dilakukan dari arah pelabuhan lama (Jalan Tol Seksi 1) menuju Makassar New Port. Kemudian tahap kedua dilakukan dari arah Bandara (Jalan Tol Makassar Seksi IV) menuju Makassar New Port.
“Tahap pertama kedua dikerjakan bersamaan. Tahap ketiga dari Makassar New Port menuju Bandara dikerjakan tahap selanjutnya. Akses jalan tol menuju Makassar New Port ke bandara dikerjakan tahap berikutnya. Akses jalan tol menuju Makassar New Port merupakan proyek strategis nasional dilaksanakan oleh Kementerian PUPR melalui BUJT,” jelasnya.
Bagikan artikel ini:
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
17 Januari 2024
3 Januari 2024
19 Desember 2023
6 Desember 2023
5 Desember 2023
4 Desember 2023
Selalu update dengan berita terbaru!
LAPORAN INDUSTRI
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
Copyright 2021 © Freightsight. Kebijakan privasi