freightsight
Sabtu, 27 April 2024

PELABUHAN

Aktivitas Bongkar Muat di Makassar New Port Terus Tumbuh

2 November 2021

|

Penulis :

Tim FreightSight

Kapal membawa kontainer

A little pilot boat helping the big ships around ©...

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Makassar New Port atau MNP tercatat terus mengalami pertumbuhan yang positif. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh PT Pelabuhan Indonesia (persero) regional 4. Pelabuhan MNP yang memiliki kedalaman kolam dermaga sedalam -16.0 MLWS, maka akan mampu melayani kapal-kapal besar.

Arwin, selaku Pmo Investasi Regional Head 4, menyampaikan bahwa pada tahun 2019 lalu aktivitas bongkar muat di pelabuhan Makassar New Port, adalah sebanyak 98,159 TEUs, sejak secara resmi tahap 1 diresmikan pada tanggal 2 November 2018 lalu.

“Kemudian pada tahun 2020 tumbuh menjadi 130.502 TEUs, dan meningkat lagi jadi 132,798 TEUs, pada aposisi 30 September 20201, atau di triwulan iii tahun ini,” jelasnya.

Dalam pernyataanya Arwin juga mengatakan bawa kedalaman dari kolam dermaga pada saat ini, sudah mencapai 16.0 MLSW, hal ini memang karena pelabuhan Makassar New Port sejak awal dirancang untuk menjadi pelabuhan dengan kelas internasional.

Arwin juga sempat membahas masalah pembangunan tol Makassar New Port, yang mana menurut penjelasannya, saat ini sudah memasuki tahap persiapan. Bahkan, sosialisasi kepada masyarakat terdampak juga telah dilakukan oleh PT Pelindo selaku pemilik proyek.

Sebenarnya, rencana pembangunan tol untuk menuju pelabuhan Makassar New Port memang rencana strategis pembangunan dari pihak pemerintah pusat. Nanti, untuk masalah pelaksanaannya akan dilakukan oleh pihak kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR). Namun, khusus untuk masalah pembebasan lahan PT Pelindo yang nanti akan bertanggung jawab.

“Jalan tol dengan panjang sekitar 2 KM ini merupakan perpanjangan jalan tol eksisting menuju MNP. Dibutuhkan biaya kurang lebih sekitar Rp 50 miliar hingga Rp 60 miliar untuk sekitar 1km lahan yang akan dibebaskan untuk pembangunan akses jalan tol tersebut,” lanjut Arwin.

Sedangkan untuk anggaran pembangunan akses tol, akan ada pada kementerian PUPR selaku pihak yang memang memiliki kewenangan untuk membangun akses tol tersebut.

“Saat ini sedang proses pembebasan lahan. Tahun ini rencana mulai dilakukan pembangunan akses jalan tol,” pungkasnya.