freightsight
Kamis, 16 Mei 2024

IMPOR

Pemerintah Akan Terus Impor Beras Hingga Akhir Tahun

6 September 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

ANTARA FOTO/Umarul Faruq

Pemerintah akan mendatangkan beras impor sebanyak 400 ribu ton hingga akhir tahun untuk memastikan ketahanan pangan.

Pemerintah akan mendatangkan beras impor sebanyak 400 ribu ton hingga akhir tahun untuk memastikan ketahanan pangan.

Badan Pangan Nasional Arief (NFA) menyatakan, stok cadangan beras pemerintah (CBP) mencapai 1,52 juta ton saat ini.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, CBP yang mencapai 1,52 juta ton ditambah 400 ribu ton beras impor hingga akhir tahun dapat memenuhi kebutuhan pangan nasional. "Insya Allah, aman (stok cadangan beras, Red), kami jaga," kata Arief pada Selasa (5/9/2023).

Ia menjelaskan, NFA sejak awal 2023 telah merencanakan untuk pengadaan beras yang dilakukan Perum Bulog.
Hal itu, menurutnya, bertujuan untuk menjaga stabilitas pangan dan mencegah terjadinya kelangkaan beras.
Arief menambahkan bahwa kenaikan harga beras saat ini bukan karena stok yang langka. Melainkan terjadi karena produksi dalam negeri yang memang belum mencukupi kebutuhan.

"Kalau beras itu kuncinya ada di produksi, bahkan penggiling padi saat ini sangat perlu pasokan, karena memang tidak ada bahannya," kata Arief.
Menurutnya, Bapanas mendapatkan perintah dari Presiden Joko Widodo untuk mendistribusikan bantuan beras kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan masing-masing KPM memperoleh sebanyak 10 kilogram beras selama tiga bulan.

"Ada 640 ribu ton beras yang didistribusikan untuk bantuan sesuai perintah Presiden," papar Arief.
Sebelumnya, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI pada Senin (4/9/2023), Bapanas menyatakan bahwa ketersediaan 12 komoditas telah diproyeksikan aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun ini.

Adapun ke-12 komoditas itu antara lain adalah beras, jagung, bawang merah, cabai besar, cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, dan minyak goreng.
Selain itu, ada komoditas kedelai, bawang putih, daging sapi-kerbau, dan gula konsumsi. Semua komoditas tersebut juga diprediksi aman dengan catatan membutuhkan pasokan impor.

Perum Bulog meyakini stok cadangan beras pemerintah pada hingga Desember 2023 masih cukup aman meski dalam tiga bulan ke depan 600 ribu ton beras bakal disalurkan untuk bantuan sosial. Sekretaris Perusahaan Bulog Awaluddin Iqbal mengatakan, sesuai penugasan impor beras, Bulog akan mendatangkan 2 juta ton beras hingga akhir tahun ini.

Jumlah itu masih jauh lebih besar dibandingkan kebutuhan beras bansos yang hanya 600 ribu ton.
“Jadi, kalau 2 juta ton dikurangi 600 ribu ton untuk bansos, masih ada 1,4 juta ton. Lalu, misalkan ditambah kebutuhan operasi pasar beras, ya, akhir tahun stok sisa masih ada di atas 1,2 juta ton,” kata Awaluddin pada Selasa (5/9/2023).

Sejauh ini total stok beras Bulog yang dipegang sebanyak 1,6 juta ton. Stok tersebut terdiri atas beras impor maupun produksi dalam negeri. Dengan kata lain, masih terdapat kuota 400 ribu ton beras yang bisa didatangkan oleh Bulog.

“Intinya total penugasan impor akan kita selesaikan,” ujarnya.
Seperti diketahui, program bansos beras menyasar 21,35 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Mereka akan menerima bantuan beras gratis sebanyak 10 kg setiap bulan dan akan diberikan selama tiga bulan mulai September hingga November.

Bila dikalkulasikan, total kebutuhan beras bansos selama tiga bulan mencapai lebih dari 600 ribu ton program bansos beras ini pun dipercepat dari yang semula direncanakan dimulai pada Oktober mendatang.
Bulog meyakini program bansos beras yang mulai digulirkan bulan ini dapat membantu menurunkan harga beras.