freightsight
Selasa, 30 April 2024

PELABUHAN

Pelindo Percepat Proses Bongkar Muat di Pelabuhan demi Mendorong Digitalisasi

11 Oktober 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Pelabuhan via liputan6.com

Pelindo bekerjasama dengan PT SPIL dalam percepatan digitalisasi data juga dokumen dalam bongkar muat pelabuhan.

kolaborasi Pelindo dan SPIL menerapkan sistem API untuk proses bongkar muat di pelabuhan.

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) belerjasama dengan PT Salam Pacific Indonesia Lines (PT SPIL) dalam percepatan digitalisasi data juga dokumen dalam proses bongkar muat pelabuhan. Bambang Gunawan selaku Direksi dari PT SPIL menyebut, kolaborasi dilakukan Pelindo dan PT SPIL akan membuat proses kerja operasional di pelabuhan efisien.

"Melalui sistem API (Application Programming Interface) yang terintergrasi antara Pelindo dan PT SPIL, data yang didapatkan akan di-push secara real time ke sistem untuk memudahkan tim operasional memantau proses bongkar-muat, receiving, dan delivery," terangny, Minggu (9/10/2022).

Bambang menambahkan, data e-DO (Electronic Delivery Order) dapat didorong bersamaan ke terminal Pelindo. "Sehingga hal ini memudahkan proses pengambilan container khususnya untuk cabang yang berada di luar area Surabaya dan Jakarta," imbuhnya.

Adapun kolaborasi Pelindo dan SPIL menerapkan sistem API untuk proses bongkar muat di pelabuhan diterapkan di terminal Pelindo di Jakarta, Surabaya, Samarinda, Pontianak, Makasar, Batam, dan 8 kota lainnya.

PT Pelindo Terminal Petikemas selaku anak usaha perusahaan induk optimistis digitalisasi membantu memenuhi target arus peti kemas pada 2022 11.641.285 TEUs. Pembenahan target bisa tercapai seiring pembenahan dilakukan di terminal peti kemas. Pembenahan dimaksud meliputi standardisasi juga digitalisasi bisnis proses dilakukan.

Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas, Widyaswendra, menilai proses digitalisasi terukur dan terstruktur bisa mempercepat pelaksanaan bongkar muat di pelabuhan. Kemenhub Perintahkan Pelabuhan Kuala Tanjung Menjadi Hub Ekspor. Pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur mendongkrak perekonomian Indonesia termasuk infrastruktur pelabuhan. Salah satunya Pelabuhan Kuala Tanjung berlokasi di Provinsi Sumatera Utara.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut, Arif Toha menjelaskan Pelabuhan berlokasi di Kabupaten Batu Bara disiapkan menjadi transshipment port, yang disinggahi kapal-kapal besar dari sejumlah negara.

Transhipment port adalah pelabuhan hub ekspor, di mana kargo dari kapal-kapal kecil dialih-muatkan di kapal besar bersandar di pelabuhan kemudian dikirim ke luar negeri dan sebaliknya.

"Pelabuhan Kuala Tanjung menggunakan konsep self generating port, yaitu kargo pelabuhan diperoleh dari kawasan pelabuhan itu sendiri. Kargo akan dihasilkan oleh industri-industri yang berada pada kawasan industri yang terintegrasi dengan Pelabuhan Kuala Tanjung," ujar Dirjen Arif, Selasa (27/9/2022).

Pelabuhan Kuala Tanjung dikelola KSOP Kelas III Kuala Tanjung selaku penyelenggara juga PT Pelabuhan Indonesia (Persero) sebagai operator.

Pelabuhan Kuala Tanjung punya beberapa keunggulan terletak di lokasi yang strategis di Selat Malaka, merupakan rute perdagangan utama di dunia. Terkoneksi dengan Jalan Tol Trans Sumatera, Kuala Tanjung terkoneksi jalan tol Trans Sumatera yang dalam pengerjaan. Tersedia jalur Kereta Api akan memudahkan konektivitas dari dan ke pelabuhan.

"Pelabuhan Kuala Tanjung diproyeksikan mengambil sebagian transshipment market yang ada di Selat Malaka, dengan market share sebesar 5 persen," ungkap Dirjen Arif.

"Akan ada kolaborasi Pelabuhan Belawan yang akan menjadi Konsolidator Kontainer di Hinterland Sumatera Bagian Utara (Medan, Aceh, Tapanuli Utara), sedangkan Kuala Tanjung akan menjadi Logistic dan Supply Chain Hub di Indonesia," ujar Dirjen Arif.

Pengembangan Kuala Tanjung dilakukan bertahap dimulai pembangunan Terminal Multi Purpose berfungsi sebagai Gateway Sumatera Utara dilanjutkan pengembangan Kawasan industri yang meng-generate cargo Terminal Multi Purpose, sehingga tercipta volume cargo optimal sebagai dasar pengembangan Hub Port.

Adapun tahap I Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung yaitu Kuala Tanjung Multipurpose Terminal beroperasi. Pelabuhan dikelola oleh Pelindo dilengkapi dermaga 500x60 m, trestle 2,8 km untuk empat jalur truk 18,5 m. Pelabuhan Kuala Tanjung dilengkapi fasilitas kepelabuhanan lengkap dan modern didukung sistem IT terintegrasi sehingga bisa meningkatkan layanan kepada pengguna jasa juga meningkatkan kecepatan bongkar muat.