freightsight
Jumat, 19 April 2024

PELABUHAN

Pelindo Dorong Optimalisasi Layanan Terminal Peti Kemas Indonesia Timur

6 April 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Pelindo

Pelabuhan via kerjha.com

Salah satu hal yang dapat mendorong mutu tersebut adalah penerapan standardisasi yang sama di setiap titik terminal peti kemas. Dengan standar dan layanan yang sama, hal ini dapat membantu perseroan dan pengguna jasa untuk lebih mudah memantau kinerja operasional setiap terminal.

Pasca penggabungan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) aksi korporasi terus berkelanjutan. Kali ini mulai dilakukan perluasan operasi peti kemas di lingkungan perseroan ke kawasan tengah dan timur Indonesia oleh anak usaha subholding PT Pelindo Petikemas (SPTP).

Hal itu ditandai dengan mulai dilangsungkan pengoperasian TPK Makassar, TPK Makassar New Port, TPK Bitung dan TPK Ambon pada Jumat (1/4/2022).

Corporate Secretary SPTP Widyaswendra mengatakan pengoperasian TPK Makassar, TPK Makassar New Port, TPK Bitung dan TPK Ambon oleh SPTP merupakan bentuk upaya untuk mendorong kualitas pelayanan terminal peti kemas yang lebih baik.

Setiap terminal peti kemas yang akan dibuka untuk pengoperasian sudah melewati serangkaian proses standardisasi meliputi aspek digital bisnis, peningkatan kompetensi pekerja dan tenaga kerja bongkar muat (TKBM), serta peningkatan mutu peralatan penunjang kegiatan terminal.

“TPK Makassar, TPK Makassar New Port, TPK Bitung dan TPK Ambon saat ini menjadi penghubung distribusi logistik di wilayah tengah dan timur Indonesia dengan wilayah barat,” jelas Widyaswendraw pada Jumat (1/4/2022).

Ia menyebut adanya arus positif yang ditunjukkan oleh arus logistik setiap terminal. Misalnya TPK Ambon, arus peti kemas sepanjang 2021 mengalami peningkatan 8 persen sebanyak 108.682 TEUs dari tahun sebelumnya tercatat 100.379 TEUs pada 2020.

“Begitupun dengan arus peti kemas di TPK Bitung, walaupun naik sekitar 3,4 persen namun arus peti kemasnya terbilang cukup tinggi yakni mencapai 279.127 TEUs pada 2021,” paparnya.

Secara terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Maluku Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) H.B. Sirait menyambut positif pengoperasian TPK Ambon oleh SPTP.

Pihaknya berharap pengoperasian oleh SPTP dapat menunjang efektivitas pelayanan bagi kelancaran arus logistik wilayah Maluku. Terfasilitasinya alat dengan performa optimal dan pekerja operasional yang mumpuni dapat memenuhi harapan para pengguna jasa yang melakukan aktivitas pengiriman logistik melalui TPK Ambon.

“Setiap tahun arus logistik di Maluku terus meningkat, kualitas pelayanan operasional yang terus meningkat diharapkan dapat mendorong kelancaran aktivitas logistik yang masuk maupun keluar melalui TPK Ambon” terangnya.

Di sisi lain, Direktur The National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi menyebut, pengoperasian terminal peti kemas di bawah entitas raksasa PT Pelindo Terminal Petikemas diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas layanan operasional terminal.

Salah satu hal yang dapat mendorong mutu tersebut adalah penerapan standardisasi yang sama di setiap titik terminal peti kemas. Dengan standar dan layanan yang sama, hal ini dapat membantu perseroan dan pengguna jasa untuk lebih mudah memantau kinerja operasional setiap terminal.

“Harapannya tentu tersedia efisiensi biaya dari standardisasi pelayanan dan peningkatan kinerja operasional di setiap terminal peti kemas yang beroperasi di bawah naungan PT Pelindo Terminal Petikemas,” papar Siswanto.

Selain mempengaruhi biaya, standardisasi pelayanan dan perbaikan kinerja operasional juga dapat merangsang pertumbuhan arus aktivitas peti kemas. Kualitas dan layanan yang baik akan menggerakkan pemilik barang untuk mengganti pola pengiriman dari non peti kemas menjadi peti kemas.

Siswanto juga mengusulkan perlu adanya kolaborasi antara stakeholder terkait dengan para pelaku usaha untuk mengoptimalkan potensi tersebut.

“Perlu adanya kolaborasi antara PT Pelindo Terminal Petikemas dengan para pemilik bisnis, misalnya di Maluku untuk menangkap peluang dan potensi yang ada,”