freightsight
Jumat, 22 November 2024

PELABUHAN

Pelindo Catat Arus Peti Kemas Mencapai 2,67 Juta TEUs

21 April 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Pelindo Peti Kemas

Pelabuhan Peti Kemas via aspek.id

Subholding PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) mencatat pergerakan peti kemas sejak Januari hingga Maret 2022 di 27 terminal yang beroperasi di bawah perseroan.

Subholding PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) mencatat pergerakan peti kemas sepanjang Januari hingga Maret 2022 di 27 terminal yang dikelola perseroan mencapai 2,67 juta TEUs.

Angka tersebut naik 6,8 persen dari periode yang sama pada 2021 yang tercatat sebanyak 2,50 juta teus. Arus peti kemas itu terdiri dari 1,85 juta teus peti kemas domestik dan 822 ribu peti kemas internasional.

Corporate Secretary SPTP Widyaswendra mengatakan, arus peti kemas tersebut merupakan konsolidasi dari 15 terminal peti kemas beserta 7 anak perusahaan di bawah bendera perseroan.

"Arus peti kemas domestik maupun peti kemas internasional pada triwulan pertama 2022 sama-sama mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021. Untuk peri kemas domestik mengalami kenaikan 4 persen, sementara peti kemas internasional mencapai 13 persen," kata Widyaswendra pada Rabu (13/4/2022).

Lebih lanjut, perseroan menargetkan arus peti kemas pada tahun 2022 sebanyak 11.641.285 TEUs.

Pihaknya optimis akan mencapai target seiring adanya pembenahan yang dilakukan di terminal. Pembenahan tersebut meliputi standardisasi dan digitalisasi bisnis proses, peningkatan kompetensi bagi kerja, TKBM, dan peningkatan kehandalan peralatan penunjang aktivitas terminal.

"Kami melakukan standardisasi yang diharapkan dapat mendorong peningkatan produktivitas yang berdampak pada percepatan waktu singgah kapal di terminal (port stay) sehingga kapal dapat berlayar dengan segera dan mengurangi biaya logistik," lanjutnya.

Sementara itu, Ketua DPWN Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Timur Hengky Pratomo memperkirakan kenaikan jumlah volume muatan selama Ramadhan dan menjelang lebaran dari Pelabuhan Tanjung Perak menuju sejumlah wilayah di luar Pulau Jawa mencapai 15 persen.

Kenaikan itu tidak lepas dari tingginya kebutuhan masyarakat yang sebagian besar muatan berisikan bahan kebutuhan pokok.

"Biasanya pengiriman barang untuk kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri sudah mulai meningkat sejak 2 bulan sebelum hari raya. Hal ini dilakukan untuk menjaga stok ketersediaan bahan-bahan pokok bagi masyarakat," paparnya.