freightsight
Sabtu, 16 November 2024

PENGIRIMAN LAUT

Pelindo Catat Arus Peti Kemas di Jambi Terus Meningkat

3 Oktober 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Peti Kemas Jambi via bisnis.com

PT Pelindo (Persero) Regional II Jambi mencatat pergerakan peti kemas selama Januari - Agustus 2022 mencapai 27.930 Teus (Twenty Foot Equivalent Units).

PT Pelindo (Persero) Regional II Jambi mencatat pergerakan peti kemas selama Januari - Agustus 2022 mencapai 27.930 Teus (Twenty Foot Equivalent Units).

Arus peti kemas tersebut terdiri dari 11.386 Teus peti kemas domestik, dan 16.544 Teus peti kemas Oceanic Going.
General Manager PT Pelindo Regional 2 Jambi, Ceppy Rymetatmadja, mengungkapkan hal itu, saat media gathering "Satu Pelindo untuk Indonesia Maju" Kamis (29/9/2022).

Tahun 2022, Pelindo Regional 2 Jambi menargetkan arus peti kemas 42 - 45 ribu Teus. Target ini meningkat dari target tahun 2021 yang hanya 40 ribu Teus. "Kami optimis hingga Desember 2022 target arus peti kemas di Jambi tercapai," kata Ceppy.

Arus peti kemas sementara ini 60 persen berasal dari domestik, terutama Jakarta, dengan komoditi beras, tepung, terigu dan barang konsumtif lainnya. Untuk komoditi ekspor, 31 persen plywood, dan sisanya pinang serta komoditi terbaru bubur kayu atau pelet. Sementara, realisasi per kemasan, PTP Jambi hingga Agustus 2022 mencapai 1.020.412 ton, meliputi general cargo 18.102 ton, bag cargo 139.429 ton, curah cair (drum) 8.927 ton. Selanjutnya, curah cair 388.516 ton, curah kering 465.236 ton dan lain-lain 202 ton.

"Untuk komoditi per kemasan didominasi 45 persen curah kering, 48 persen curah cair, 14 persen bag cargo, 2 persen general cargo dan lainnya 1 persen," kata Ceppy.

Ia mengatakan kontribusi Pelindo bagi negara cukup besar dibandingkan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS), diantaranya memberi pajak kepada negara. “Kami juga membayar konsesi atau penerimaan negara bukan pajak yang disetor ke kas kemenhub, lalu pajak. Di sisi lain juga memberi deviden ke Kementerian BUMN," lanjutnya.

Di Jambi, selain PT Pelindo, juga terdapat 2 pelabuhan yang dinaungi Pelindo, yakni Pelabuhan Kuala Tungkal dan Pelabuhan Muara Sabak. Hanya saja dua pelabuhan itu belum optimal dalam pengiriman komoditi. Penyebabnya, perekonomian Jambi untuk hilirisasi industri belum ke arah Tanjabtim, walau untuk akses menuju laut lepas lebih dekat dari Pelabuhan Muara Sabak.

Jarak dari pintu alur laut ke Pelabuhan Talang Duku sekitar 98 NM (Nautical Miles), ditempuh 24-30 jam.
“Jarak pintu air ke Pelabuhan Muara Sabak hanya butuh waktu 2-3 jam saja," katanya.

Kementerian BUMN telah melakukan merger di tubuh Pelindo sejak 1 Oktober 2021. Merger awal terdapat 4 manajemen Pelindo, yakni Pelindo 1 Medan, Pelindo 2 Jakarta, Pelindo 3 Surabaya dan Pelindo 4 Makassar.
"Sekarang sudah dimerger jadi PT Pelindo saja, dan tiap wilayah dinamakan regional saja," katanya.

Dengan merger empat manajemen Pelindo, dikatakannya lebih memudahkan pertukaran data pelanggan. Sharing peralatan pun lebih mudah, dapat melakukan sharing operational excellence sehingga memberikan pelayanan operasional lebih baik.

"Pelindo memiliki anak perusahaan. Sekarang tiap bidang usaha di pelabuhan bisa dikerjakan masing-masing anak perusahaan, agar lebih profesional. Juga terdapat regulator, yakni Bea Cukai, KSOP dan lainnya," pungkas Ceppy.