freightsight
Jumat, 22 November 2024

PELABUHAN

Pelindo Berhasil Kembangkan Tanjung Gudang Sebagai Pelabuhan untuk Ekspor-Impor

23 Juli 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Pelindo

Pelabuhan Tanjung Gudang via Bangkapos/Riyad.

Pelindo berhasil mengembangkan Pelabuhan Tanjung Gudang di Kabupaten Bangka sebagai pelabuhan untuk ekspor impor untuk bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Saat ini Pelindo Pangkalbalam juga rupanya sedang mempersiapkan dokumen lelang proyek pengembangan dan pembangunan Pelabuhan Tanjung Gudang untuk tahap yang ke 2.

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Pangkalbalam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) kini berhasil untuk mengembangkan Pelabuhan Tanjung Gudang yang ada di Kabupaten Bangka sebagai pelabuhan untuk ekspor impor untuk bisa mendorong pertumbuhan ekonomi pada masyarakat.

"Kami menargetkan akhir September 2022, pengembangan Pelabuhan Tanjung Gudang tahap 1 rampung," ungkap Nofal Hayin selaku General Manager PT Pelindo (Persero) Regional 2 Pangkalbalam di Pangkalpinang, Kamis (21/7/2022).

Beliau di sini juga ikut mengatakan bahwa dalam proses pengembangan pembangunan Pelabuhan Tanjung Gudang Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka tahap 1 rupanya juga telah berhasil dalam memasuki tahap akhir, sehingga hal ini pun tentu saja akan segera dapat meningkatkan kegiatan ekspor komoditas pertanian, perkebunan, produk UMKM, dan juga tentu saja hasil penambangan timah.

"Mudah-mudahan tidak halangan dan rintangan, sehingga pembangunan Pelabuhan Tanjung Gudang tahap ini berjalan dengan baik," ungkapnya.

Menurut beliau, saat ini pun rupanya Pelindo Pangkalbalam juga sedang mempersiapkan dokumen lelang proyek pengembangan dan pembangunan Pelabuhan Tanjung Gudang untuk pada tahap yang ke 2.

"Pembangunan pelabuhan tahap 1 dilakukan di sisi kiri dan proyek tahap 2 dilakukan di sisi kanan dengan memperpanjang dermaga sepanjang 50 meter," ungkapnya.

Menurut beliau, dalam pembangunan proyek strategi ini tentu saja pihak Pelindo juga ikut melibatkan Kejati Provinsi Kepulauan Bangka Belitung guna mencegah tindak pidana korupsi, kolusi, dan nepotisme, yang tentu saja nantinya akan menghambat pembangunan dan pengembangan yang ada di pelabuhan ini.

"Tahap demi tahap pembangunan dan pengembangan pelabuhan ini dikawal Kejati, dimulai perencanaan, lelang hingga pengurusan izin pembangunan dan lingkungan seperti amdal (analisis dampak lingkungan) serta lainnya," ungkap Nofal Hayin.