freightsight
Kamis, 18 April 2024

PENGIRIMAN LAUT

Pelabuhan dan Bandara di Enggano Diminta Menhub untuk Dikembangkan

17 Januari 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

via djkn.kemenkeu.go.id

Kemenhub menginstruksikan pengembangan pelabuhan dan bandara di Pulau Enggano.

Kemenhub juga mengatakan Pulau Enggano dapat diakses melalui udara dan laut.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di sini menginstruksikan pengembangan pelabuhan dan bandara di Pulau Enggano, Bengkulu terus dilakukan untuk bisa meningkatkan konektivitas dan mobilitas masyarakat atau logistik.

Budi Karya meminta pelabuhan dan bandara yang ada di Pulau Enggano terus dikembangkan demi memperlancar pergerakan masyarakat atau distribusi logistik. Hal ini seiring dengan visi Presiden Joko Widodo demi membangun dengan paradigma Indonesia sentris.

“Kita ingin Enggano dapat terhubung dengan baik seperti daerah lainnya,” ujar Budi Karya dalam keterangan resminya, Minggu (15/1/2023).

Dia memaparkan bahwa sejumlah pembangunan dan pengembangan dilakukan di Pulau Enggano. Pemerintah melakukan penambahan panjang dermaga Pelabuhan Malakoni dari 70 meter menjadi 100 meter ditargetkan selesai pada 2023. Dengan penambahan dermaga, pelabuhan ini juga bisa disandari kapal dengan ukuran besar hingga 3.000 gross ton (GT).

Di samping itu, penambahan fasilitas sisi udara dan darat, akses jalan, peningkatan fasilitas keselamatan tentu telah dilakukan pada Bandara Enggano. Adapun, Bandara Enggano sudah selesai dibangun pada 2014.

Bukan hanya itu, Kemenhub setiap tahunnya memberikan subsidi penerbangan perintis untuk rute Enggano - Bengkulu PP dilayani oleh maskapai Susi Air. Dengan adanya subsidi, tarif penerbangan rute Bengkulu-Enggano cukup terjangkau yaitu Rp306.920. Sementara untuk rute Enggano-Bengkulu Rp255.320.

“Kami bersama pemerintah daerah berkomitmen untuk terus membangun dan mengembangkan sarana dan prasarana transportasi di Enggano,” ujarnya.

Bukan hanya membangun infrastruktur transportasi, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di sini pun juga tengah membangun infrastruktur jalan trans Enggano dan jembatan yang membentang mulai dari Jalan Banjar Sari-Malakoni-Kahyapu.

Pengerjaan proyek tersebut tentu saja juga telah dimulai sejak September tahun 2022, dengan total panjang jalan yang memang akan ditangani sekitar 32,82 kilometer dan tujuh jembatan sepanjang 197 meter.

Budi Karya di sini pun juga mengatakan bahwa ruas jalan dan jembatan yang dibangun oleh Kementerian PUPR ini tentu saja akan sangat berperan penting demi bisa menghubungkan antara pusat kota atau pemukiman warga dengan pelabuhan dan bandara di Enggano.

“Dengan akses jalan yang baik, diharapkan konektivitas antar pelabuhan dan bandara semakin lancar, sehingga dapat mendorong peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat,” pungkasnya.

Budi Karya di sini pun juga mengatakan Pulau Enggano bisa diakses melalui udara dan laut. Enggano di sini pun juga memiliki dua pelabuhan yaitu Pelabuhan Malakoni dan Pelabuhan Penyeberangan Kahyapu dan satu bandara yaitu Bandara Enggano.

Untuk bisa menuju Enggano melalui udara tentu saja juga bisa dilakukan melalui Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu menuju Bandara Enggano dengan waktu tempuh sekitar 45 menit yang menggunakan maskapai Susi Air. Layanan penerbangan ini juga tentu tersedia dua kali dalam seminggu yaitu tiap Selasa dan Kamis.

Buka hanya itu, akses melalui transportasi laut juga bisa dilakukan melalui pelabuhan Pulau Bau Bengkulu - ke Pelabuhan Malakoni dan Dari Pulau Bay Bengkulu ke Pelabuhan Kahyapu, berjarak 90 mil dengan waktu tempuh 12 jam. Pelabuhan Malakoni melayani penyeberangan setiap Senin hingga Jumat dan Pelabuhan Kahyapu melayani penyeberangan rutin empat kali dalam seminggu.

Bukan hanya angkutan penumpang, layanan angkutan barang dilakukan melalui KM. Sabuk Nusantara 52 yang dioperatori Pelni, mengangkut komoditas seperti buah-buahan, sayur dan bahan pokok lainnya. Tarif tiket kapal penumpang Rp13.000 dan biaya pengangkutan barang/logistik per ton-nya sebesar Rp10.000.