Sentral berita, analisis dan data logistik di Indonesia

Menteri BUMN berupaya mengurangi dominasi Singapura dan Malaysia terhadap suplai kargo yang ada di Indonesia.

Ada sebanyak 51 persen peti kemas yang bongkar muat di Belawan menuju serta yang berasal dari Malaysia.

Erick Thohir selaku Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sini telah berupaya untuk bisa mengurangi dominasi Singapura dan Malaysia terhadap suplai kargo yang ada di Indonesia.

Salah satu strategi yang dilakukan ini adalah dengan mendatangkan kapal-kapal kontainer besar pada di Pelabuhan Belawan, Sumatra Utara.

“Kami di Kementerian BUMN sedang berikhtiar untuk menjadikan Belawan sebagai pelabuhan ekspor yang melayani direct call (pelayaran langsung ke negara tujuan),” ungkap Erick selaku Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dikutip pada hari Rabu, 13 Juli 2022.

Menurut Erick Thohir selaku Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini pun juga adalah dominasi Singapura dan Malaysia terhadap suplai kargo yang membawa kerugian begitu besar terhadap perekonomian yang ada di Negara Indonesia.

Sebanyak 95 persen kargo yang berasal dari Belawan ini tentu saja harus bisa melalui pelabuhan Singapura dan Malaysia sebelum hingga saatnya sampai ke negara tujuan.

Sedangkan pada periode bulan Januari sampai bulan Mei 2022, tentu sudah ada sebanyak 51 persen peti kemas yang bongkar muat di Belawan menuju serta yang berasal dari Malaysia.

Kemudian sisanya sudah ada sebanyak 44 persen yang menuju Singapura kemudian juga ada sebanyak 5 persen ke Negara Thailand.

Erick Thohir selaku Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sini juga ingin mengembangkan Belawan dengan mencoba meningkatkan kapasitas serta peralatan bongkar muat yang ada di Pelabuhan Belawan sehingga, ini pun juga memadai untuk bisa pengangkutan direct call.

Bukan hanya itu, Menteri BUMN tersebut juga menggenjot penumbuhan muatan peti kemas dengan menjadikan Pelabuhan Belawan gerbang untuk pelabuhan-pelabuhan kecil yang ada di sekitarnya.

Selanjutnya, muatan kargo yang ada di pelabuhan-pelabuhan kecil Sumatra dibawa ke Belawan untuk bisa diangkut hingga ke negara tujuan.