EKSPOR
30 Januari 2023
|
Penulis :
Tim FreightSight
Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan akan mengambil sejumlah kebijakan penting terkait kelangkaan stok minyak goreng yang tengah terjadi di pasaran.
Kebijakan yang dilakukan mantan Menteri Kehutanan di Era SBY itu adalah untuk menambah pasokan dengan cara menaikkan domestic market obligation (DMO) untuk minyak sawit mentah alias CPO.
Hal itu merupakan respons dari kelangkaan minyak goreng subsidi merek Minyakita di pasaran menjelang bulan puasa.
"Nah tentu saya sudah mengambil berbagai langkah agar stok minyak bisa ditambah lagi. Pasokan bahan baku untuk dalam negeri akan kami tambahkan," ujar Zulhas sapaaan Zulkifli Hasan kepada media di Jakarta Timur pada Minggu, (29/1/2023).
Zulhas meminta kepada para pelaku usaha CPO agar bisa menambah pasokan bahan baku minyak goreng untuk dalam negeri. Akibat dari kelangkaan ini, perbandingan pasokan untuk dalam negeri dan ekspor menjadi 1:6 dari yang awalnya 1:9.
"Kalau dulu ngasih dalam negeri 1, ekspornya 9. Kalau sekarang enggak. Suplai dalam negeri 1, ekspornya hanya 6. Ini yang menyebabkan kelangkaan minyak di pasaran," tutur Zulhas.
Ia pun mengakui stok minyak goreng merek Minyakita saat ini menipis hingga langka di pasaran. Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan konsumen kerap berebut minyak goreng akibat jumlahnya yang kian menipis hingga sulit ditemukan di berbagai daerah. Padahal, menurut Zulhas, minyak goreng bersubsidi ini dari awal hanya diperuntukkan untuk masyarakat tertentu saja. Oleh karena itu, dia berharap bagi masyarakat yang ingin menambah cadangan stok minyak goreng di rumah membeli minyak goreng kemasan premium saja.
Secara terpisah, Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Abdullah Mansuri mengatakan bahwa kelangkaan ini terjadi karena stok Minyakita sudah tidak ada. "Rata-rata agen dan distributor menyatakan bahwa Minyakita stoknya sudah habis. Bahkan ada yang bilang tidak produksi. Sampai Maret hanya mengeluarkan stok yang ada, menghabiskan stok yang ada," tuturnya pada Jumat (27/1/2023).
"Artinya Minyakita sudah tidak bisa diandalkan. Iya penghabisan sampai Maret. Artinya tidak ada produksi lagi," ucapnya.
Adapun harga eceran tertinggi (HET) Minyakita ditetapkan pemerintah sebesar Rp14 ribu per liter. Hanya saja, dalam beberapa hari terakhir, Minyakita dibanderol Rp17 ribu per liter oleh sejumlah pedagang.
Bagikan artikel ini:
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
17 Januari 2024
3 Januari 2024
19 Desember 2023
6 Desember 2023
5 Desember 2023
4 Desember 2023
Selalu update dengan berita terbaru!
LAPORAN INDUSTRI
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
Copyright 2021 © Freightsight. Kebijakan privasi